Tuesday, 14 August 2007

moody

aku lagi moody banget
sekarang banyak deadline yang harus dikejar
tapi mood menulis sangat payah
akhirnya mantengin laptop dari pagi
but nothing to do

apa yang harus dilakukan
olah raga udah
dari renang ampe senam
sampe kesel kabeh
tetep aja mood gak balik lagi
rafting kali yang bisa menaikkan mood

tolooooonggg.....

Saturday, 11 August 2007

Buletisisasi

INT. GRHA ANW, RUANG DIREKTUR UTAMA – SIANG – H…Pemain: Ghaza, Farah, Nada
ESTABLISHING SHOT: terlihat lukisan abstrak tertempel di dinding kanan.
(Catatan penulis: Ghaza baru saja akan duduk)

(tok tok tok)
Ghaza
Masuk

Farah
Siang pak

Ghaza
Siang

Farah
Pak, jam 4 ada presentasi story board Indomobil langsung dengan pak Subronto di kantor beliau. Materi sudah fix disiapkan tim advertising. Karena mbak Ghiza dari kemarin tidak masuk sakit, apakah bapak akan presentasi sendiri? Atau hanya tim advertising?

Ghaza
Langsung dengan pak Subronto?

Farah
Ya pak. Kepastian beliau akan datang baru saja saya dapatkan.

Ghaza
Kalau begitu saya akan presentasikan sendiri. Tolong panggil tim yang akan mendampingi presentasi

Farah
Baik pak (sambil keluar. Pintu ditutup)

Ghaza
(He turns on the computer through check his email. 10 menit kemudian. Tok tok tok) masuk

(pintu terbuka, Nada masuk sambil membawa laptop, pintu ditutup kembali)
Nada
Siang pak (sambil menuju meja rapat)

Ghaza
Siang (sambil meneruskan membalas email)
(Nada membuka laptop, disambungkan pada proyektor. Terlihat di layar, story board sebuah iklan mobil)

Nada
Sudah siap pak
(Ghaza menuju meja rapat. Setelah Ghaza duduk, Nada menerangkan konsep dan alur story board sambil berdiri. Terlihat dialog antara Ghaza dan Nada tentang story board itu)

Ghaza
Oke. Aku kira cukup bisa dimengerti konsep yang dibuat. Jam 3.15 kamu siap di lobby bawah. Jangan lupa bawa hard copynya untuk dibagikan ke peserta diskusi

Nada
Ya pak, sudah dipersiapkan (sambil melepaskan kabel proyektor, dan menutup laptop) Siang pak

Ghaza
Siang (Ghaza berdiri menuju ke mejanya. Nada keluar ruangan)


…. INT. KANTOR INDOMOBIL, RUANG RAPAT – SORE – H…Pemain: Ghaza, Nada, Subronto, 4 excutive Indomobil
ESTABLISHING SHOT: ruangan rapat sangat terkesan maskulin. Dinding penuh dengan poster mobil mulai dari produk pertama Indomobil sampai dengan mobil yang akan dipasarkan.
(Catatan penulis: Ghaza mempresentasikan story board. Para petinggi Indomobil memperhatikan sambil membaca hard copy yang telah dipegang masing-masing. Nada sebagai operator dan notulen. Terlibat diskusi serius antar mereka. Kadang Nada juga memberikan penjelasan dan usul. Akhirnya tercapai kesepakatan untuk final story board. Ghaza dan Nada puas dapat menjelaskan presentasi dengan baik, sedangkan petinggi Indomobil juga puas dengan kinerja ANW Ad yang dapat mengerti keinginan mereka untuk memasarkan produk barunya. Subronto berdiri dan menyalami Ghaza)

Subronto
Terimakasih sudah mengerti kami dan mewujudkannya. Senang bekerjasama dengan anda

Ghaza
Terimakasih pak. Semoga produk iklannya sesuai dengan keinginan bapak

Subronto
Saya berharap kita dapat bekerjasama di kesempatan mendatang. Saya pergi dulu

Ghaza
Dengan senang hati pak
(4 petinggi Indomobil dan Nada berdiri. Subronto meninggalkan ruangan. Nada membereskan peralatannya)


.... EXT. JALAN RAYA, DI DALAM MOBIL – SORE – H...Pemain: Ghaza, Nada
ESTABLISHING SHOT: mobil berjalan di tengah jalan raya pada jam sibuk pulang kantor.
(Catatan penulis: Nada memejamkan mata walaupun tidak tertidur)

Ghaza
Nada, kamu ada acara malam ini?

Nada
Tidak ada pak. Saya ingin langsung pulang saja

(lima menit kemudian, Ghaza membelokkan mobil ke restorant)
Nada
Saya tidak lapar pak

Ghaza
Siapa yang tanya apakah kamu lapar ato tidak. Aku stress nyopir kalau macet seperti ini. Mobil serasa tidak mau bergerak. Kita mampir satu jam di sini menunggu lalu lintas berkurang. Terserah kamu mau makan apa tidak


... INT. RESTAURANT, SMOKE AREA – MALAM – H..Pemain: Ghaza, Nada, pelayan, pengunjung restaurant lainnya
ESTABLISHING SHOT: Restaurant terdiri atas dua area, smoke and non smoke area. Smoke area terletak di belakang dan berada di taman. Ghaza memilih meja di dekat kolam ikan.
(Catatan penulis: Ghaza mengeluarkan rokok dan menyalakannya sambil melihat menu. Pelayan berdiri di samping meja)

Ghaza
Mix jus belimbing wortel, thenderloin steak

Nada
Jus wortel, banana split

Ghaza
Kamu gak makan?

Nada
Terimakasih. Sudah cukup untuk malam ini

Pelayan
Saya ulangi pesanannya. 1 mix jus belimbing wortel, 1 jus wortel, 1 banana split, 1 thenderloin steak. Ada lagi?

Ghaza
Sementara cukup

(pelayan pergi. Nada ikut berdiri)

Ghaza
Mo kemana kamu?

Nada
Maaf pak, silakan bapak merokok dulu, saya ke meja lain

Ghaza
Sorry kalau kamu gak tahan asap rokok (sambil mematikan rokoknya) Duduk di sini saja

Nada
Saya ke toilet dulu (Nada pergi ke toilet)

... INT. RESTAURANT, TOILET – MALAM – H..Pemain: Nada
ESTABLISHING SHOT: toilet wanita terdiri dari 3 pintu dan terdapat 3 wastafel di depan kaca.
(Catatan penulis: Nada melamun di depan kaca, dia merasa sebel karena takut ditanyain lagi ama Ghaza tentang kemarahannya. Setelah itu baru ke toilet. Ini memakan waktu sekitar 10 menit)

(Nada kembali ke meja makan. Kemudian duduk)
Ghaza
Kamu sakit?

Nada
Tidak

Ghaza
Ke toilet aja kok lama. Rokok sudah tak matiin dari tadi. Jadilah bengong aja

Nada
Minumannya aja baru akan datang pak (pelayan datang membawa 2 gelas jus dan ice cream dan meletakkan di meja) Terimakasih

Pelayan
Silakan pak bu (membungkuk kemudian pergi)

Ghaza
Memangnya makan malam kamu jam berapa? Inikan sudah jam 6. apakah diet?

Nada
(sambil minum jus. Setelah itu mulai menikmati ice cream)
Bukan diet. Saya kalau sedang sebal biasanya makan ice cream.

Ghaza
Emangnya kamu sebel sama siapa? Sama aku? Kenapa?

Nada
Mana berani saya sebel dengan bapak. Saya takut dipecat pak. Makan apa saya nanti. Yah .. hati saya lagi tidak pas saja (pelayan datang dengan membawa steak)

Ghaza
Terimakasih (sambil melihat ke pelayan. Pelayan mengangguk dan pergi) Aku akan tanya untuk terakhir kalinya. Mengapa kamu marah banget waktu itu?

Nada
Maaf pak. Kata ibu saya kalau sedang makan tidak boleh omong (sambil tersenyum simpul)

(mimik muka Ghaza berubah marah. Dan dia makan dengan cemberut. Nada tersenyum simpul sambil menikmati ice creamnya dan dia merasa aneh, kok tidak merasa takut ya? Setelah steak habis Ghaza memanggil pelayan)

Ghaza
Minta ice cream vanila dan wafer stick (sambil minum jus)

Pelayan
Saya ulangi pesanannya pak. 1 ice cream vanila ditambah wafer stick. Ada lagi pak?

Ghaza
Sementara cukup (pelayan membungkuk dan pergi)

Nada
Bapak seperti orang kelaparan banget

Ghaza
Gara-gara kamu aku ikutan sebel. Jadinya ingin makan ice cream

(Nada tersenyum. Tak lama kemudian ice cream datang. Ghaza menikmati pelan-pelan ice creamnya. Sedangkan minuman dan ice cream Nada sudah habis. Tapi sepertinya Ghaza mengulur-ulur waktu agar tidak cepat pulang. Nada sudah kehilangan kesabaran)

Nada
Maaf pak. Kita akan pulang jam berapa? Masih lama?

Ghaza
Sampai kamu jawab pertanyaanku

Nada
(membuka tas dan mengambil handphone. Dipencetnya nomor operator taksi kepercayaannya) malam mbak. Bisa dikirim satu taksi ke Halim restaurant Jl. ..... no..., iya, atas nama Nada (diam, sambil mendengarkan) terimakasih (ditutup handphonenya)

Ghaza
(mimik mukanya kelihatan kalau marah sekali karena merasa disepelekan. Melambaikan tangan memanggil pelayan. Pelayan datang) billnya mas

Pelayan
Baik pak (pelayan pergi. 5 menit kemudian dia kembali dengan bill di nampan. Ghaza melihat, mengambil kartu, dan meletakkan di nampan. Pelayan datang dengan kartu dan bill yang sudah terbayar, diberikan ke Ghaza. Ghaza mengambil kartu dan memberi tip di nampan) maaf apakah mbak bernama Nada?

Nada
Ya, saya Nada. Apakah taksinya sudah datang?

Pelayan
Ya mbak, taksinya sudah menunggu di luar. Terimakasih pak (sambil balik)

…. EXT. RESTAURANT, PARKIR – MALAM – H..Pemain: Ghaza, Nada, satpam, sopir taksi
ESTABLISHING SHOT: taksi menunggu di dekat pintu keluar.
(Catatan penulis: Ghaza keluar dahulu dari pintu utama baru keluar Nada. Ghaza berhenti di depan pintu. Nada melewati Ghaza)
Nada
Malam pak

Ghaza
Tunggu di sini (Nada berhenti. Ghaza berjalan menuju taksi. Dia berbicara dengan sopir taksi dan memberi uang ganti rugi. Taksi bergerak pergi. Ghaza menuju tempat Nada berdiri) ayo pulang (Ghaza berjalan menuju tempat parkir. Nada mengikuti dari belakang)

…. EXT. JALAN RAYA, MOBIL – MALAM – H..Pemain: Ghaza, Nada
ESTABLISHING SHOT: jalanan sudah tidak terlalu macet. Terdengar soundtrack dari cd mobil Ghaza.
(Catatan penulis: Ghaza terlihat marah, sedangkan Nada cuek aja. Dia memejamkan mata walaupun tidak tidur. Selama perjalanan ke kost Nada mereka berdua diam saja, hanya terdengar soundtrack saja)

begining of conflicts

INT. GRHA ANW, RUANG DIREKTUR – MALAM – H1Pemain: Ghaza, Ghiza, Nada
ESTABLISHING SHOT: Ghaza sedang memeriksa emailnya saat ada telepon masuk dari pak Wira, pemilik ....food, perusahaan snack yang ingin mengembangkan usaha mie instan dan ingin membuat iklan.
(Catatan penulis:)
Ghaza
(tut... tut ... tut... handphone Ghaza berbunyi)
Hallo, selamat malam, pak Wira

Wira
(dari seberang telepon) selamat malam, pak Ghaza

Ghaza
Ada apa pak, sepertinya kok ada sesuatu yang gawat sehingga malam-malam begini bapak menyempatkan sendiri telepon saya? Masih dikantor pak?

Wira
Iya. Ini saya masih di kantor dengan Dian. Kita sedang membicarakan image person for new product. Mengapa anda memilih Titi untuk image person itu?

Ghaza
Menurut kita image Titi adalah smart, cheer, teenager dan optimis seperti image yang ingin dibangun produk terbaru bapak.

Wira
Tapi setelah diskusi ini tadi, menurut saya kok dia kurang cerdas, sehingga aku ingin menggantinya. Tapi aku juga ndak ada bayangan akan diganti oleh siapa. Mungkin bapak ada usul?

Ghaza
Kalau begitu paling lambat besok siang saya akan usulkan ke bapak who is the right person of image

Wira
That’s brilliant. Saya nanti juga akan memikirkan malam ini who is the right person tersebut. Kalau begitu besok jam 11 saya akan ke kantor bapak untuk membicarakan hal lebih detail lagi sebelum pengambilan gambar.

Ghaza
Terimakasih pak atas kepercayaan bapak terhadap perusahaan kami. Saya tunggu bapak besok jam 11 di sini. Selamat malam

Wira
Sama-sama. Selamat malam (klik. Telepon ditutup)

Ghaza
(Ghaza memencet nomor Ghiza. Tut tut tut, telepon diangkat) dimana dik?

Ghiza
Di jalan. Baru 5 menit keluar dari kantor

Ghaza
Balik lagi ya. Dan kumpulin tim ad pak Wira. Dia minta ganti image person. Siapa yang masih ada di kantor?

Ghiza
Yah balik... oke aku cari u turn. Waktu aku pulang tadi masih melihat Ghaza dan Tommy di ruangan. Linda sudah pulang. Oke aku telpon mereka untuk tidak pulang dulu. Linda perlu ditelepon?

ghaza
ndak usah. Yang ada aja dan kamu. Langsung ke ruanganku aja ya

ghiza
oke bos (tuuut. Telepon ditutup)

(Kamera terarah pada jam 10.45. di meja meeting ruang direktur utama terjadi diskusi yang panjang antara Ghaza, Ghiza, Nada, dan Tommy. Display layar LCD terlihat nama-nama calon person images. Satu-satu nama yang tertera mewakili images yang berbeda. Satu persatu nama diulas dan dicoret bila tidak sesuai sampai akhirnya tersisa satu nama. Nama tersebut diuraikan imagenya. Dan akhirnya person tersebut ternyata mewakili image yang diperlukan. Kamera menyorot jam dinding yangmenunjukkan pukul 00.15)


... INT. GRHA ANW, RUANG ADV – MALAM – H1Pemain: Nada. Ghaza
ESTABLISHING SHOT: sebagian lampu sudah padam, hanya lampu di atas meja Nada dan dekat pintu yang menyala. Jari Nada sedang asyik di atas keybord komputer. Kamera menangkap situasi keheningan ruangan, serta jam yang menunjukkan pukul 01.48. Serta memperlihatkan ekpresi wajah Ghaza dan Nada, serta isi tulisan di layar monitor.
(Catatan penulis:Ghaza masuk ruangan tanpa suara, Nada tidak mengetahui kedatangan Ghaza)
Komputer
Date: Sun, 3 Jun 2007 20:59:56 -0700 (PDT)
From: makarim_nada@yahoo.co.id
Subject: oh .. my life
To: makarim_nada@gmail.co.id
Dearest myself,
How’s my life today?
Tahu nggak kamu, aku tulis ini hampir jam 2 pagi. Aku di kantor dari jam 9 pagi sampai sekarang belum pulang. Padahal aku besok jam 11 ada meeting dengan klien. Yah.. nggak seharian sih di kantor. Tadi masih sempet sih kok cari makan di luar sama Tommy. Lumayanlah. Aku heran dengan stamina tubuhku, kalo aku di kantor, serasa ada dopping yang menguatkan aku untuk terus bekerja tanpa kenal lelah. Tetapi sebentar lagi sepertinya tubuhku membutuhkan istirahat minimal 4 jam sebelum memulai hari esok.
Aku tidak tahu dengan pasti, apakah karena pekerjaan maka aku merasa tidak mempunyai teman selain di kantor. Aku merasa begitu sibuk hanya untuk urusan pekerjaan. Aku gak ada waktu untuk bersosialisasi dengan orang lain. Tapi aku gak suka dugem atau ke cafĂ©. Nah lu… gimana aku bisa ketemu orang lain kalau tidak bersosialisasi selain di kantor. Aku senang sih… walaupun kadang merasa kesepian kalau teman-temanku lagi pergi. Yah.. semoga selalu ada pekerjaan yang harus aku selesaikan agar selalu punya teman. Kasihan deh aku.
Malam ini barusan ditemukan image person baru untuk produk baru. Aku senang banget bisa ikut akan melahirkan ikon tersebut.
Doain ya sayang aku bisa melewatinya. Sudah ya aku ngantuk banget nih... eh tapi ada yang manggil-manggil di ym. Aku samperin dulu ya....
See you. Take care
With love
Nada

Ghaza
(dalam hati; wah gawat ... dia gak punya teman curhat. Masak kirim email buat diri sendiri aja. Gak seru ah)

Komputer
Buzz
Nada: Hi Dina. Malam banget....
Dina: Kamu yang malem banget. Ngapain malem-malem ol
Nada: masih di kantor nih
Nada: tengah malem baru kelar meeting
Nada: kamu masih ngapain aja?
Dina: barusan masuk flat nih
Dina: keenakan di studio eh.. tahu2 udah hampir jam 9
Dina: habis matahari masih ada sih, jadi gak tahu kalo udah malem di Indonesia
Nada: untung nggak waktunya puasa
Nada: kalo puasa lu pasti klenger
Dina: iya
Dina: btw, aku mo mandi dulu ya
Nada: udah di ln masih udik aja
Nada: budaya mandi sore itukan Cuma ada di Indonesia
Dina: iya nih .. aku gak bisa tidur kalo belum mandi sore
Dina: kamu ama siapa di kantor
Nada: sendiri
Dina: gila lu .. udah sana sign out
Dina: disambung lain kali
Dina: kamu tinggal di jakarta bukan di Milan
Dina: bahaya tahu..pulang hampir pagi gini naik taksi sendiri
Nada: yah.. jangan nakut-nakutin donk
Nada: oke.. take care
Nada: bye
Dina: bye
Dina: have safe back home

Nada
(melanjutkan membuka blog pribadi www.nada.blogspot.com. Kemudian dia menulis blog)
Lif3
I want to have useful life
Useful for surrounding people of mine
Useful for myself

Ghaza
Hmm.. hmmm

Nada
(kaget, dan menoleh ke belakang)
Bapak? Sudah lama pak?

Ghaza
Ya.. lumayan. Sejak kamu ngirimemail ke makarim_nada@gmail.co.id

Nada
Hah..(kaget sambil melotot) bapak tahu semua yang saya lakukan?

Ghaza
Mungkin..

Nada
(langsung berdiri, mematikan komputer langsung dari powernya, dan menyambar tas disampingnya. Keluar tanpa memperdulikan Ghaza. Saat di depan pintu, lampu dimatikan)

Ghaza
(kaget dengan reaksi Nada. Sejenak terdiam saja. Begitu lampu mati, langsung tersadar dan keluar menyusul Nada)


... EXT. GRHA ANW, PINYU KELUAR DEKAT SATPAM – MALAM – H1Pemain: satpam, Ghaza, Nada
ESTABLISHING SHOT: satu dua kendaraan masih lalu lalang di jalan depan kantor. Ada dua satpam di dalam pos. Nada berdiri disamping pos satpam sambil menelepon taksi. Setelah hp Nada ditutup, mobil Ghaza berhenti samping Nada. Jendela mobil dibuka.
(Catatan penulis: ekspresi Nada kelihatan sekali kalau marah)

Ghaza
Ayo masuk

Nada
(memandang Ghaza sebentar. Hanya diam saja dengan mondar-mandir)

Ghaza
Ayo
(karena dilihatnya Nada hanya diam saja maka Ghaza turun menuju Nada. Lengan Nada dicengkeramnya. Nada berontak. Cengkeraman Ghaza makin kuat, dan ditariknya ke dalam mobil. Satpam tertegun melihatnya)


... EXT. JALAN RAYA, DALAM MOBIL – MALAM – H1Pemain: Ghaza, Nada
ESTABLISHING SHOT: mobil berpapasan dengan satu dua mobil di keheningan malam.
(Catatan penulis:)

Ghaza
(sambil menyetir. Ngomong sambil marah)
Kamu jangan bikin aku malu di depan satpam. Lagian hari mo pagi kok pulang sendiri naik taksi. Kata Dina bahaya tahu

Nada
(ekspresi marah dan melirik dengan penuh kemarahan tanpa mau menjawab. Memejamkan mata, sampai akhirnya tertidur)

Ghaza
(setelah tahu Nada tertidur, Ghaza hanya tersenyum saja, karena teringat ingin mengagetkan Nada malah dia sendiri yang kaget dengan reaksi Nada. Setelah sampai di depan kost Nada, Ghaza turun dan membuka pintu Nada. Ghaza membangunkan dengan suara agak keras) Nada, bangun. Sudah sampai

Nada
(tidak mendengar. Belum bangun)

Ghaza
(diguncang lengannya) heh.. bangun. Turun apa nggak. Aku mau pulang nih. Kamu turun disini apa di rumahku ?

Nada
(terbangun kaget) hah.. dimana ini pak?

Ghaza
Di Hongkong. Ya di kostan mu lah. Turun apa nggak? Apa ikut pulang ke rumahku?

Nada
Hah.. tidak.. tidak.. (sambil turun) makasih.. makasih pak.. (sambil berdiri dan membungkuk)

Ghaza
(menutup pintu mobil dan berjalan. Baru dua langkah, Ghaza memutar tubuhnya) omong-omong.. ngorok mu kenceng banget

Nada
(kaget) hah... masak

Ghaza
(berjalan sambil tersenyum)

Ending of Denting Nada

Nada sebetulnya telah jatuh cinta pada Ghaza sejak pertama mereka bertemu.
Tetapi dia adalah tipikal perempuan Jawa yang tidak akan pernah dapat mengungkapkan perasaannya.
Nada telah berjanji pada dirinya untuk menikah dengan siapapun lelaki pertama yang meminta dia untuk menjadi istrinya.
Akan tetapi dia tersinggung berat dengan cara Ghaza melamar dan alasan mengapa Ghaza sampai melamarnya.
Tetapi setelah dipikir masak-masak dengan pertimbangan:
- Selama ini Ghaza baik sekali dengan dia
- Tidak pernah menyakiti hatinya
- Dan dia percaya dengan kata hatinya kalau sebetulnya Ghaza juga mencintainya
maka dia menerima lamaran Ghaza walaupun dengan persyaratan yang tidak masuk akal bagi orang kebanyakan.
Syarat itu tidak berat bagi Nada.
Dan dengan ikhlas dia akan menerima lamaran itu
Hanya dengan satu syarat'
yaitu Ghaza mengucapkan ijab kabul atas nama Allah SWT
bukan hanya di mulut
tetapi yang paling penting niat di hati.

Dari semua alasan di atas
Yang paling utama adalah
Nada ingin mencintai Ghaza dengan cara yang berbeda
dan ... sederhana

Aku mencintaimu dengan sederhana

Ketika melihatmu
I didn’t know who you are?
Who are you ?

Aku hanya melihat
Senyum tulusmu
Mata teduhmu

Ketika pertama bertemu
Sikap cuekku .... Sikap cuekmu .....
Seperti manusia tidak akan pernah membutuhkan siapapun
Tetapi aku tahu dengan pasti
Kalau ada sesuatu yang besar dalam dirimu

Comfortable
Kelucuanmu..
Ketenangan..mu
Kekonyolanmu...
Kenakalanmu...
Kekurangajaran..mu
Kepintaranmu...
Perselingkuhan.. siapa

Saat kau terbang bersama angin
Hatiku ikut melayang
Tak tahu entah dimana kini

Setelah sekian lama berlalu
Hati masih tetap merindu
Bayangan selalu hadir
Walaupun makin samar

Tapi yang pasti
Siapapun kamu
Apapun bentukmu
Bagaimanapun dirimu
Aku akan tetap mencintaimu
Dengan caraku
Yang begitu sederhana
Aku mencintaimu dengan sederhana

walaupun sampai sekarang....
Aku tidak tahu
siapakah kamu sebenarnya

siapa


aku berdiri di dekat ikon kota copenhagen
litlle mermaid
dekat dengan museum penulis cerita dongeng
Hans Christian Andersen
saat musim semi 2006
aku ingin sekali ke sana lagi
atau kemana kek..
tapi tahun ini kayaknya belum ada rencana
tapi siapa tahu
ujug-ujug ada kesempatan
siapa yang mau memberi saya kesempatan
untuk menimba ilmu di negeri orang:)

simpel aja deh.....

dua minggu lalu aku harus istirahat
selama 5 hari
biasa... kelelahan
dan sedang tidak ada target yang harus dikejar

akhirnya..
setelah bersusah payah
buku ESQ Ary Ginanjar dapat aku selesaikan
tapi untuk memahaminya..
tunggu dulu...
aku ra ngerti!!!!!!!!
apa itu ihsan...
apa itu islam
apa itu iman..

aduh aku kok keliatan oon banget ya..
gitu aja gak ngerti
siapa donk yang bisa njelasin ke aku
dengan cara sederhana

karena ...
aku mencintaimu dengan sederhana

sekarang aku lagi baca
novel jepang dengan setting saat pendudukan amerika
nanti disambung lagi ke-simpel-annya

cabe

sambil makan agak siang yang ke dua hari ini
dengan menu nasi pecel sangat tidak pedas
di rumah kedua yang nyaman untuk nulis

aku tidak makan cabe sudah hampir 2 tahun
dengan alasan kesehatan
ini adalah yang kedua dalam hidupku
dulu.....
18 tahun lalu ketika mulai hamil
kemudian menyusui selama 2 tahun
aku sama sekali tidak makan cabe
dan alhamdulilah tidak pernah ingin makan cabe

dan sekarang ....
aku tidak dapat makan cabe
kalau tidak ingin sehat selalu
dan alhamdulilah lagi...
aku sekali tidak ingin makan lagi
cabe, lada, jahe

tetapi di rumah ...
kondisi sangatlah berbeda
suami, adik, anakanakku ...
makannya di atas cobek sambel
kalau gak ada sambel..
kurang lahap katanya

yah... itulah cabe
yang bisa memberi warna berbeda dalam kehidupan