Melihat siaran langsung Metro TV tentang sidang MK, serasa mendengar dialek diri sendiri ketika mendengar hasil sadapan KPK terhadap Anggodo Widjojo. Rekaman selama 4.5 jam itu sebagian besar menggunakan bahasa jawa dialek surabaya. Sehingga Bang Buyung interupsi agar majelis menerjemahkan rekaman tersebut karena dia tidak mengerti.
Akan tetapi konsen ku bukan tentang kasus yang menurutku merupakan bibit chaos stabilitas negara. Aku ingin menyoroti tentang dialek surabaya.
aku teringat dengan seseorang yang mengatakan bahwa dialek ku lucu dan khas diriku. Walaupun aku omong bahasa indonesia atau inggris, tetep aja pakai dialek khas. Aku tidak percaya bahwa dialekku beda dengan orang lain di sekelilingku sampai suatu saat aku melihat rekaman farewell party pensiun P Silas. Setelah melihat itu aku baru percaya... eh... ternyata memang beda cara omongku.
Seiring dengan berjalannya waktu, aku sering menperdengarkan kembali suaraku karena tuntutan pekerjaan, seperti mentranskrip wawancara. Disitu terlihat jelas ... ya itulah dialekku yang sebenarnya apapun bahasa yang lagi kuucapkan.
No comments:
Post a Comment