Friday, 30 October 2009

Survival skill of life

Setiap hari aku membaca minimal 2 koran nasional. Yang satu langganan tetap di rumah sedangkan yang lainnya beli di jalan. Aku membeli koran di traffic light depan Konjen Amerika. Di situ terdapat difabel yang berjualan koran. Begitu melihat motorku dan keadaan memungkinkan untuk berhenti, maka dia sudah menyodorkan korannya padaku.

Tadi pagi saat aku membeli koran, lampu merah masih dalam 80 detik. Dia berjalan dengan sempoyongan dan susah ke tengah untuk melayani pembeli. Sampai detik ke 3 dia belum ke pinggir. Saat lampu hijau dia baru ke pinggir dengan koran tercecer di bawah mobil. Untung pengendara mobil tersebut sabar menunggu dia mengambil koran-korannya... Huh miris aku melihatnya. but... it's a life.

I am proud of you although I don't know who you are... Keep fight for your better living

2 comments:

agoesman said...

Itulah kerasnya kehidupan Ibukota..bila tak punya bekal ilmu & keterampilan yang cukup harus relah menerim kehidupan yang miris...tetapi mereka tetap semangat & maju terus untuk hidup
Salam Kenal Ibi Andarita
Kapan-kapan silakan berkunjung ke http://agoesman120.wordpress.com
Salam Hangat

Unknown said...

terimakasih pak Agoesman....