Friday 23 October 2009

Telepon seluler

Telepon seluler atau hand phone (hp) sudah menjadi kebutuhan dasar manusia pada saat ini, hampir sejajar dengan kebutuhan manusia akan pangan. Seorang buruh pabrik dengan penghasilan setara UMR (900 ribuan) tanpa lembur, mengalokasikan pendapatannya sebesar hampir 50 ribu untuk membeli pulsa. Mereka membeli pulsa maksimal 10 ribu, dengan masa pakai kurang dari satu minggu. Pulsa tersebut dipakai untuk berhubungan dengan teman, keluarga, dan hal-hal tidak produktif lainnya.

Keponakanku kelas 3 SD tidak meminta sepeda untuk pergi sekolah. Tetapi dia minta HP Nokia terbaru seharga 2 jutaan pada ibunya. Kalau dibelikan yang seharga 1 jutaan, malu dengan teman-teman katanya.

Saat aku di jalan raya, terlihat tukang yang sedang istirahat di pinggir jalan lagi bicara di telepon. Sampai lampu merah menyala 70 detik kemudian, masih terlihat beliau belum selesai bicara di telepon. Juga terlihat tukang parkir sedang menunggui kendaraan dengan memencet-mencet hp nya. Tukang sayurku juga pengguna produktif hp untuk memesan barang dagangannya.

Apapun hp nya, kalau kita bisa mendayagunakan dan memberdayakan keberadaan hp dan pulsanya, maka akan tidak sia-sia keberadaannya.

No comments: