Tulisan ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Sumber Daya Manusia
Nama Mahasiswa : Andarita Rolalisasi
NRP : 3207 205 707
Dosen : Ir. Sri Amiranti Sastrohoetomo, MS
Putu Gde Ariastita, ST, MT
ABSTRAK
Dunia sedang bergerak ke arah mega urbanisasi, dan penduduk dunia diperkirakan akan meningkat dari 3 menjadi 4 milyar jiwa, dimana sebagian besar berada pada negara berkembang dalam waktu 15 tahun terakhir. Urbanisasi terjadi akibat migrasi alami maupun karena perluasan wilayah perkotaan terhadap wilayah sekitarnya. Pesatnya urbanisasi dan tidak seimbangnya perkembangan perkotaan merupakan masalah bersama kota-kota besar di Indonesia. Surabaya sebagai kota besar juga mempunyai masalah yang sama dalam hal peningkatan jumlah penduduk dan pemerataan tingkat kesejahteraan penduduknya. Sehingga masih terdapat kantong-kantong kemiskinan (kawasan kumuh) di Surabaya. Hal ini akan membebani kota Surabaya apabila tidak ada regulasi yang mengatur tentang urbanisasi. Mengurangi kantong kemiskinan bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga memerlukan peran aktif masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat.
Makalah ini merupakan critical review tentang pemberdayaan masyarakat di Surabaya khususnya pada kawasan permukiman kumuh (slum area). Pemberdayaan masyarakat di Surabaya merupakan bagian dari perbaikan kampung yang meliputi tiga aspek yaitu aspek fisik lingkungan, peningkatan SDM, dan peningkatan ekonomi keluarga.
KATA KUNCI: urbanisasi, masyarakat, miskin, pemberdayaan
BAB I PENDAHULUAN
SENSUS Penduduk 2000 menunjukkan bahwa jumlah penduduk perkotaan di Indonesia telah mencapai lebih dari 85 juta jiwa, dengan laju kenaikan sebesar 4,40 persen per tahun selama kurun 1990-2000 . Jumlah itu kira-kira hampir 42% total jumlah penduduk. Mengikuti kecenderungan tersebut, dewasa ini (2005) diperkirakan bahwa jumlah penduduk perkotaan telah melampaui 100 juta jiwa, dan kini hampir setengah jumlah penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan. Hal ini tentu saja berdampak sangat luas pada upaya perencanaan dan pengelolaan pembangunan wilayah perkotaan.
Secara demografis sumber pertumbuhan penduduk perkotaan adalah pertambahan penduduk alamiah, yaitu jumlah orang yang lahir dikurangi jumlah yang meninggal; migrasi penduduk khususnya dari wilayah perdesaan (rural) ke wilayah perkotaan (urban); serta reklasifikasi, yaitu perubahan status suatu desa (lokalitas), dari lokalitas rural menjadi lokalitas urban, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam Sensus oleh Badan Pusat Statistik. Pertambahan penduduk alamiah berkontribusi sekitar sepertiga bagian sedangkan migrasi dan reklasifikasi memberikan andil dua per tiga kepada kenaikan jumlah penduduk perkotaan di Indonesia, dalam kurun 1990-1995. Dengan kata lain migrasi sesungguhnya masih merupakan faktor utama dalam penduduk perkotaan di Indonesia.
Pada akhir dasawarsa ini, lebih dari 50% dari seluruh penduduk Indonesia bermukim di wilayah perkotaan. Pesatnya urbanisasi dan tidak seimbangnya perkembangan perkotaan merupakan masalah bersama kota-kota besar di Indonesia. Surabaya sebagai kota besar juga mempunyai masalah yang sama dalam hal peningkatan jumlah penduduk dan pemerataan tingkat kesejahteraan penduduknya. Sehingga masih terdapat kantong-kantong kemiskinan (kawasan kumuh) di Surabaya.
Tujuan penulisan critical review ini adalah analisa tentang program perbaikan kampung yang diimplementasikan di kota Surabaya. Dengan fokus utama pada hubungan antara program perbaikan kampung dengan pemberdayaan masyarakat sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan. Apakah program tersebut dapat meningkatkan mutu SDM masyarakat miskin di Surabaya? Apakah program tersebut sudah sesuai dengan tujuan akhir program?
Struktur pembahasan dalam critical review ini adalah sebagai berikut:
1. PENDAHULUAN, yang memuat tentang abstraksi dan pentingnya masalah yang akan dibahas, tujuan dan skema penulisan.
2. GAMBARAN UMUM WILAYAH KOTA SURABAYA, yang memuat tentang gambaran umum eksisting Surabaya, permasalahan yang dihadapi, serta apa usaha pemerintah kota Surabaya untuk mengatasi masalah tersebut.
3. LANDASAN TEORI, yang memuat tentang teori dan penjelasannya yang sesuai dengan makalah yang akan dikritik
4. ANALISA MAKALAH, yang memuat tentang kajian kesesuaian dan ketidaksesuaian antara teori dan makalahnya
5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI, yang memuat kesimpulan review dan rekomendasi yang dapat diimplementasikan
6. LAMPIRAN, yang berisi tentang Resume makalah yang dikritik, gambar-gambar deskriptif yang dibutuhkan, dan makalah yang direview.
BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH KOTA SURABAYA
Surabaya merupakan kota besar ke dua di Indonesia, dengan luas wilayah seluas 326,37 km2 dan jumlah penduduk sebanyak + 2,7 juta jiwa pada tahun 2006. Kepadatan penduduk sebesar 333.531 jiwa/km2 . Pertumbuhan penduduk kota Surabaya dalam dua dasawarsa terakhir memperlihatkan kecenderungan menurun, dimana periode tahun 1980-1990 mengalami pertumbuhan sekitar 2,06% per tahun, sedangkan pertumbuhan tahun 1990-2000 (sesuai dengan Sensus 2000) mengalami peningkatan sekitar 0,5% per tahun.
Tabel 2.1. Demografi Kota Surabaya
Tahun Populasi Kepadatan Angka Pertumbuhan Sex ratio Rumah tangga Jml rata2 anggota
(jiwa) (jiwa/km2) (%) (%) (unit) keluarga
1980 2,017,527 6,182 2.97 95.40 486,324 4.48
1990 2,473,272 7,578 2.06 95.59 548,981 4.51
2000 2,444,976 7,491 0.5 98.20 709,991 3.66
2006 2,681,971 8,217 - - - -
Sumber: BPS berbagai sumber
Kawasan terbangun di wilayah kota Surabaya, meliputi hampir 2/3 dari seluruh luas wilayah. Konsentrasi pekembangan fisik kota berada di kawasan pusat kota serta kawasan yang membujur dari utara ke selatan sesuai dengan arah jalur Kalimas. Akan tetapi kecenderungan perkembangan terakhir juga dari kawasan barat sampai ke timur. Kawasan permukiman swadaya oleh masyarakat (kampung) terkonsentrasi di kawasan pusat kota, sedangkan permukiman baru yang disediakan oleh pengembang tersebar di kawasan Surabaya barat, timur, dan selatan. Juga terdapat permukiman vertikal baik berupa rumah susun sederhana sewa (rusunawa), maupun rumah susun mewah (kondominium dan apartemen). Kawasan sawah dan tegalan terkonsentrasi di sebelah selatan kota. Kawasan tambak berada di kawasan pesisir timur dan utara. Kawasan kegiatan jasa dan perdagangan terkonsentrasi di pusat kota dan sebagian tersebar di kawasan permukiman yang berada di kawasan sebelah selatan, timur dan barat kota. Kawasan industri dan pergudangan berada di kawasan pesisir utara dan kawasan selatan kota yang berbatasan dengan wilayah kabupaten Gresik dan Sidoarjo.
Penduduk miskin terkonsentrasi di permukiman-permukiman padat penduduk yang banyak bertebaran di tengah kota. Sebagian besar karakteristik penduduknya merupakan para pekerja di sektor informal, seperti penarik becak, pedagang/PKL, penjual sayur dan makanan, dan lain-lain. Mereka kebanyakan berasal dari luar kota. Latar belakang pendidikannya sebagian besar tamat atau tidak tamat SMP atau bahkan dibawahnya. Kemampuan untuk hidup didapatkan dengan mengandalkan sektor informal.
Letak persebaran permukiman kumuh beredar hampir merata di seluruh kawasan kota Surabaya. Akan tetapi kawasan utara kota Surabaya teridentifikasi lebih banyak titik-titik kawasan kumuhnya dibandingkan dengan kawasan lainnya. Berdasarkan identifikasi yang dilakukan oleh tim penyusun RTRW Kota Surabaya Tahun 2004, kelurahan-kelurahan yang memiliki kawasan kumuh ada 23 buah yaitu: Ujung, Bulak Banteng, Wonokusumo, Sidotopo Wetan, Tanah Kali Kedinding, Bulak, Gading, Dupak, Bongkaran, Sukolilo, Gebang Putih, Medokan Semampir, Keputih, Gununganyar, Rungkut Menanggal, Wiyung, Waru Gunung, Benowo, Moro Krembangan, Romo Kalisari, Sumberejo, Sememi dan Kandangan. Selanjutnya lokasi-lokasi kawasan permukiman kumuh ditinjau dari wilayahnya di Kota Surabaya pada 23 kelurahan-kelurahan tersebut di atas dapat dilihat pada peta di bawah ini.
BAB 3. KAJIAN PUSTAKA
Berdasarkan Goran Tannerfeldt dan Per Ljung, 2006 ; Diperkirakan perkembangan populasi penduduk negara berkembang di masa mendatang sebagian besar akan tinggal di perkotaan. Akan tetapi perpindahan dari sosial perdesaan ke sosial perkotaan merupakan proses yang kompleks dan tidak mudah. Selain kesempatan dan keuntungan yang ada, terdapat beberapa konsekwensi negatif, diantaranya yaitu:
• Kemiskinan dan ketidaksetaraan pendapatan per kapita,
• Terjadi kantong-kantong daerah kumuh dan penurunan mutu lingkungan hidup,
• Ketidakstabilan sosial dan ketidakamanan.
Teori di atas melihat tentang sebab dan akibat urbanisasi. Biasanya urbanisasi hanya dilihat sebagai sesuatu hal negatif yang mengakibatkan kemiskinan di perkotaan. Urbanisasi juga mempunyai sisi positif seperti makin beragamnya kesempatan dan lapangan kerja, makin tingginya tingkat pendidikan warganya, dan lain-lain. Akan tetapi juga perlu diperhatikan tentang pemerataan fasilitas kesejahteraan antara urban dan rural untuk memperkecil angka urbanisasi alamiah.
Berdasarkan Nick Wates, Charles Knevitt, 1987 ; tujuan community architecture adalah:
• Arsitek menggunakan kemampuannya agar memungkinkan masyarakat meraih kondisi yang lebih baik bagi diri mereka
• Memberikan pengalaman kepada masyarakat untuk mengontrol masa depan mereka sendiri.
Community architecture (CA) merupakan pengalaman pemberdayaan masyarakat di London, Inggris. Hal ini memberi ruang kepada warga kota untuk membentuk kehidupan yang lebih baik berdasarkan pengalamannya. Dari pengalaman tersebut, ditentukan arah pembangunan yang sesuai dengan potensi dan masalah setempat. CA dilaksanakan oleh masyarakat yang sudah mapan baik tingkat pendidikan maupun secara ekonomi. Sehingga perlu kajian yang lebih lanjut apabila akan dilaksanakan di negara berkembang seperti Indonesia.
Berdasarkan Louis Helling dkk, 2005 , bahwa elemen dari rencana pembangunan lokal adalah:
• Empowerment (pemberdayaan),
yaitu meningkatkan kesempatan dan kemampuan masyarakat dalam membuat dan memutuskan langkah yang akan diambil dalam mencapai tujuan pembangunan sesuai dengan potensi dan masalah yang ada.
• Local Government (pemerintah lokal),
sebagai pemilik otoritas yang mempunyai kewenangan dalam merencanakan, pembuat keputusan, dan pelaksana peraturan. Pemerintah lokal disini bukan hanya pemerintah lokal secara struktur kenegaraan, tetapi juga institusi yang tumbuh dari masyarakat itu sendiri.
• Local Service Provision System (peraturan lokal),
yang mengatur sumber daya hasil dan jasa serta fasilitas publik sebagai sumber dana pembiayaan pembangunan yang berkelanjutan.
• Enabling Local Private Sector Growth (dukungan bagi pertumbuhan sektor swasta),
dimana terdapat kesempatan bagi pihak swasta untuk berperan aktif dalam perekonomian
Pemberdayaan masyarakat (PM) merupakan komponen pokok dalam penentuan kebijakan pembangunan nasional untuk mencapai peningkatan kapasitas dan sumber daya. Agar kebijakan yang diambil sesuai dengan kondisi riil yang terjadi, diperlukan masyarakat yang mengerti akan potensi dan masalah pada lingkungannya. Disamping itu, juga diperlukan unsur lainnya untuk menentukan arah kebijakan pembangunan lokal.
Menurut Dinas PU Cipta Karya Jawa Timur dll , disebutkan bahwa urbanisasi (kemampuan memanfaatkan fasilitas kekotaan) membawa dampak positif dan negatif bagi kehidupan dan penghidupan di kota. Di satu sisi fasilitas kota akan semakin maju dan bermutu, di sisi lain banyak warga lapisan bawah akan tertinggal oleh kemajuan di kota akibat urbanisasi karena ketidaksiapan. Kelompok under class inilah yang akan menjadi masalah kalau tidak ditangani secara tepat dan sesuai tuntutan. Peran serta masyarakat (PM) dalam pembangunan kota dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pemanfaatan/perawatannya.
Terjadi perubahan kebijakan politik di Indonesia yang sentralistik (berorientasi ke pemerintah pusat) menjadi otonomi daerah (mengelola diri sendiri) setelah tahun 1998. Hal ini memerlukan peran aktif masyarakat dalam penentuan arah pembangunan, pelaksanaan pembangunan dan monitoring serta evaluasi hasil pembangunan. Sehingga akan sulit dilaksanakan di daerah dimana masyarakatnya apatis terhadap pembangunan daerahnya.
Sebagai perbandingan dengan kota Surabaya, disajikan kota Johannesburg yang mempunyai kemiripan karakteristik demografi, dimana terdapat kemiripan yang khas antara Surabaya dan Johannesburg yaitu populasi penduduk tinggi dan terdapat kantong-kantong kemiskinan (ras hitam). Seperti halnya kota-kota besar di Afrika Selatan yang mengalami peningkatan urbanisasi setelah runtuhnya rezim apartheid. Johannesburg is the highest crime city of South Africa. Isu utama yang mengiringi kehidupan di sana adalah keamanan dan kemiskinan sebagian besar warganya (kulit hitam). Korban terbesarnya adalah wanita dan anak-anak.
Johannesburg merupakan kota dengan tingkat urbanisasi yang tinggi serta terdapat kesenjangan yang sangat signifikan antara ras putih dan berwarna. Pemerintah kota Johannesburg memiliki rencana pembangunan yang disebut Integrated Development Planning (IDP) Johannesburg. IDP mengatur juga tentang pemberdayaan masyarakat khususnya perempuan dimana dilibatkan secara penuh dalam proses pembangunan.
IDP merupakan panduan proses pembangunan bagi pemerintah kota dalam menyediakan pelayanan yang baik bagi warga kota. Program pemberdayaan masyarakat tersebut diantaranya adalah:
• Program kewirausahaan perempuan/pelatihan ketrampilan, dengan tujuan sebagai berikut:
− Dukungan terhadap kelompok-kelompok perempuan dalam kemampuan ekonomi
− Social amenities for women in the survivalist sector (i.e PSK)
− Memberi ruang bagi perempuan tuna wisma untuk hidup
• Program pengembangan ketrampilan:
− Memberi kemudahan dalam penyediaan fasilitas ketrampilan.
− Peningkatan kemampuan berusaha dalam sektor ekonomi kecil (survivalist economy sector)
IDP dibuat secara berjenjang untuk jangka menengah (5 tahunan) dan jangka panjang (tujuan akhirnya). IDP dibagi atas beberapa sektor sasaran, seperti program untuk wanita, pemuda, dan anak-anak. Secara teoritis, IDP sudah mencakup seluruh aspek masyarakat dan stakeholder yang berperan dalam pembangunan. Akibat politik apartheid yang masih membekas di masyarakat, hal ini sulit diterapkan. Masih terdapat perbedaan yang signifikan antara fasilitas dan kesejahteraan antara penduduk kulit putih dan hitam.
Ras kulit putih dan kulit hitam menempati bidang perekonomian, permukiman, fasilitas pendidikan dan lain-lain secara berbeda dan terpisah. Ini mengakibatkan kemampuan SDM masing-masing golongan mempunyai jarak yang sangat signifikan. Peningkatan SDM yang tertuang dalam IDP lebih banyak menangani permasalahan tentang pemberdayaan perempuan, anak-anak dan remaja karena memang jumlah merekalah yang paling mendominasi dan membutuhkan hal ini.
Perbedaan mendasar dari program pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan SDM di Surabaya dan Johannesburg adalah:
• Secara administratif
Di Surabaya membutuhkan bukti diri sebagai penduduk lokal, sedangkan di Johannesburg, semua warga di kawasan tersebut yang membutuhkan akan mendapatkan program yang sama.
Di Surabaya, penduduk yang mapan ada kesempatan untuk mendapatkan program. Di Johannesburg, program tersebut memapankan warga agar lebih berdaya.
• Jenis pelatihan
Disesuaikan dengan minat, kemampuan, dan kebutuhan setempat.
4. ANALISA
4.1. URBANISASI dan KEMISKINAN
Terdapat berbagai definisi mengenai makna dan fungsi kota pada skala makro dan mikro. Secara makro kota merupakan bagian dari sistem kota global, dengan semua resiko dan manfaat yang terkandung, serta sebagai akibat globalisasi dari kehidupan masyarakat yang semakin mantap. Faham ini perlu dilengkapi dengan kejelasan mikro, yaitu :
- Kota merupakan sistem dari beragam sarana fisik dan non fisik yang diadakan oleh dan untuk warga masyarakat, serta untuk merangsang dan memfasilitasi aktivitas, serta kreativitas warga, dalam mewujudkan cita-cita politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan lingkungan hidupnya.
- Kota membuka dan memberi peluang yang sama bagi semua lapisan masyarakat dalam mencapai kehidupan yang sesuai dengan cita-citanya secara adil dan demokratis.
- Kota-kota di Indonesia berkembang pesat, dan direncanakan sesuai dengan standar-kota-kota lain di dunia, namun di sisi lain kota harus mampu mengedepankan kekhasan lokal, baik yang fisik maupun non-fisik dalam dimensi kemanusiaan yang alami.
Kegiatan industri dan jasa di kota-kota tersebut yang semakin berorientasi pada perekonomian global, telah mendorong perkembangan fisik dan sosial ekonomi kota, namun semakin memperlemah keterkaitannya (linkages) dengan ekonomi lokal, khususnya ekonomi perdesaan. Dampak yang paling nyata hanyalah meningkatnya permintaan tenaga kerja, yang pada gilirannya sangat memacu laju pergerakan penduduk dari desa ke kota.
Pembangunan perkotaan di Indonesia memberikan berbagai dampak bagi masyarakat secara luas, baik yang bersifat positip, maupun yang negatif. Disadari bahwa pembangunan di kota-kota besar dan menengah di Indonesia, yang dipenuhi oleh penduduk yang berurbanisasi dari desa-desa memberikan banyak manfaat bagi Pemerintah, maupun bagi masyarakat. Manfaat dimaksud di antaranya dukungan terhadap Product Domestic Regional Bruto (PDRB) memberikan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat, penyediaan sarana dan prasarana umum serta penyediaan sarana dan teknologi untuk peningkatan pengetahuan dan kepentingan warga masyarakat. Namun disadari banyak dampak negatif yang ditimbulkan pembangunan kota-kota tersebut, diakibatkan berbagai faktor, salah satu di antaranya kesalahan pendekatan penyusunan perencanaan pembangunan kota.
Pertumbuhan penduduk perkotaan tersebut diakibatkan oleh tiga buah faktor. Faktor pertama adalah faktor pertumbuhan alami yang merupakan selisih dari jumlah kelahiran dengan jumlah kematian. Kedua adalah faktor pertumbuhan migrasional, sebagai hasil selisih dari migrasi masuk dengan migrasi keluar wilayah perkotaan. Sementara faktor ketiga adalah faktor reklasifikasi yang dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan status kawasan akibat perubahan kondisi kawasan dari kawasan non-perkotaan menjadi suatu kawasan perkotaan di waktu berikutnya sebagai hasil dari kegiatan pembangunan yang dilakukan pada kawasan tersebut. Berdasarkan karakteristik lokasinya, faktor terakhir dapat dibedakan menjadi dua buah kategori, yaitu reklasifikasi akibat perluasan/aneksasi suatu kota yang terjadi pada wilayah pinggiran dari sebuah kota utamanya, dan reklasifikasi yang terjadi sebagai akibat pemunculan suatu kota kecil sebagai akibat dari pertumbuhan dari suatu kawasan pedesaan dan/atau pusat desa menjadi sebuah kawasan perkotaan yang memiliki aktivitas yang semakin intensif dan beragam.
4.2. PROGRAM PERBAIKAN KAMPUNG
Program perbaikan kampung (slum upgrading program) terdiri dari aspek fisik, sosial, ekonomi, kelembagaan dan peningkatan mutu lingkungan yang melibatkan seluruh stakeholder yaitu penduduk, kelompok masyarakat, swasta, dan pemerintah kota/kabupaten setempat.
Program perbaikan kampung yang dilaksanakan di Surabaya disebut Comprehensive-Kampung Improvement Program (C-KIP) yaitu program perbaikan mutu lingkungan kampung di bidang fisik lingkungan permukiman, pembangunan di bidang sosial ekonomi masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat, untuk menggalang kekuatan masyarakat agar dapat berperan aktif dalam pelaksanaan program pembangunan permukiman. Tujuan program adalah:
• Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman kampung terpadu melalui aspek fisik, sarana dan prasarana, serta kondisi sosial ekonomi masyarakat
• Pemberdayaan masyarakat guna menumbuhkan inisiatif, kretaifitas, dan kemandirian dalam pelaksanaan program pembangunan di lingkungan tempat tinggalnya
• Mengembangkan peluang usaha guna menciptakan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan keluarga
Secara umum konsep pengentasan kawasan kumuh di Surabaya adalah dengan meningkatkan tiga aspek, yaitu:
• Peningkatan sumber daya manusia, SDM (improving of human resources)
• Peningkatan kekuatan ekonomi (improving of social wellfare)
• Peningkatan mutu lingkungan hidup (improving of environment quality)
Ketiga unsur diatas sangat terkait erat. Peningkatan kemampuan SDM akan meningkatkan kekuatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Setelah kebutuhan hidup terpenuhi maka akan dapat menata lingkungan sekitarnya.
4.3. PERAN SERTA MASYARAKAT
Peran serta dalam hal ini diterjemahkan dan asal kata participation, yang diantaranya mempertimbangkan pendapat, mengartikan secara singkat bahwa partisipasi itu adalah take a part atau ikut serta. Peran serta masyarakat dengan keterlibatan komunitas setempat secara aktif dalam pengambilan keputusan (dalam perencanaan) atau pelaksanaannya terhadap proyek-proyek pembangunan untuk masyarakat. Suatu peran serta memer;ukan kesediaan kedua belah pihak dalam suatu hubungan yang saling menguntungkan. Adapun tujuan peran serta masyarakat yang ingin dicapai, pada prinsipnya harus pula dikondisikan suatu situasi dimana timbul keinginan masyarakat untuk berperan serta. Hal ini akan sangat menentukan keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan peran serta masyarakat itu sediri.
Peran serta masyarakat memiliki keuntungan sosial, politik, perencanaan dan keuntungan lainnya, yaitu :
· Dari pandangan sosial, keuntungan utamanya adalah untuk mengaktifkan populasi perkotaan yang cenderung individualistik, tidak punya komitmen dan dalam kasus yang ekstrim teralienasi. Di dalam proses partisipasi ini, secara simultan mempromosikan semangat komunitas dan rasa kerja sama dan keterlibatan. Pada kasus kelompok miskin dan lemah, partisipasi dapat berkontribusi ke proses peningkatan, pendidikan, dan pelatihan sebagai penyatuan (integrasi) ke dalam komunitas yang lebih luas yang di dalamnya rasa ketidakberdayaan (powelessness) dapat ditanggulangi dan swadaya (self-help) dan pembangunan kepemimpinan dapat dipromosikan.
· Dari segi politik, partisipasi lebih mempromosikan participatory dibanding demokrasi perwakilan (representative democracy) sebagai hak demokrasi dan setiap orang dan dengan demikian publik secara umum, untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Partisipasi publik juga akan membantu dewan (counsellors) dan para pembuat keputusan lainnya untuk mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai permintaan-permintaan dan aspirasi konstituen mereka atau semua pihak yang akan terpengaruh, dan sensitivitas pembuatan keputusan dapat dimaksimalkan jika ditangani secara tepat.
· Dan segi perencanaan, partisipasi menyediakan sebuah forum untuk saling tukar gagasan dan prioritas, penilaian akan public interest dalam dinamikanya serta diterimanya proposal-proposal perencanaan.
· Keuntungan lain dan public participation adalah kemungkinan tercapainya hubungan yang lebih dekat antara warga dengan otoritas kota.
Banyak faktor yang menjadi hambatan atau kendala dalam mendorong peran serta masyarakat dalam perencanaan. Peran serta masyarakat dalam sistem perencanaan dihadapkan pada berbagai persoalan, baik pada level negara bagian maupun lokal. Hambatan atau kendala dalam mendorong peran serta masyarakat dalam penataan ruang yaitu :
1. Partisipasi dalam proses perencanaan lokal umumnya dimulai sangat terlambat, yaitu setelah rencana (the real planning directions) telah selesai disusun, sehingga masyarakat akhirnya hanya mempertanyakan hal-hal bersifat detail.
2. Partisipasi komunitas yang sungguh-sungguh sangat sedikit apalagi mengenai isu-isu besar seperti pertumbuhan dan pembangunan kota.
3. Ketika partisipasi tersebut benar-benar diinginkan, terlalu sedikit masyarakat yang terorganisasi atau yang terstruktur secara mapan yang efektif mengajukan masukan dan komunitas.
4. Secara umum, komunitas tidak memiliki sumberdaya yang baik dalam hal waktu, keahlian atau ruang untuk membuat aspirasinya didengar secara efektif.
4.4. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Pemberdayaan masyarakat (community development) telah diwacanakan di Indonesia sejak dekade 1960. Dari aspek keterlibatan masyarakat, terdapat 3 (tiga) bentuk pemberdayaan masyarakat, yaitu:
• Development for community
Dimana dalam proses pembangunan, masyarakat sebagai obyek karena penyusunan, perencanaan, dan pelaksanaan pembangunan dilaksanakan oleh pihak luar.
• Development with community
Ditandai secara khusus dengan kuatnya pola kolaborasi antara aktor luar dan masyarakat setempat. Keputusan yang diambil merupakan keputusan bersama dan sumber daya yang dipakai berasal dari kedua belah pihak.
• Development of community
Merupakan proses pembangunan yang baik inisiatif, perencanaan, dan pelaksanaannya dilaksanakan sendiri oleh masyarakat. Masyarakat membangun dirinya sendiri. Peran aktor dari luar dalam kondisi ini lebih sebagai sistem pendukung bagi proses pembangunan.
Ketiga pendekatan tersebut pada dasarnya memiliki tujuan akhir yang sama, yaitu memperbaiki kualitas kehidupan dan kelembagaan masyarakat lokal. Perbedaan yang ada lebih berada pada sarana (means) yang dipakai. Efektivitas sarana ini sangat ditentukan oleh konteks dan karakteristik masyarakat yang dihadapi. Pada masyarakat tertentu mungkin pendekatan development for community lebih sesuai sementara pada masyarakat yang lain development with community justru yang dibutuhkan. Faktor utama yang menentukan pemilihan ketiga pendekatan tersebut adalah seberapa jauh kelembagaan masyarakat telah berkembang. Pada masyarakat yang kelembagaannya sudah lebih berkembang development of community akan lebih tepat.
BAB 5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Program ini mempunyai kelemahan yang sangat signifikan, yaitu diperlukan identitas diri yang sah sebagai penduduk setempat (Kartu Tanda Penduduk, KTP). Penduduk musiman atau penduduk miskin biasanya KTP bukan merupakan prioritas. Mengurus KTP juga memerlukan biaya, sedangkan penghasilan yang didapatkan masih diprioritaskan untuk pemenuhan kebutuhan makan. Hal ini mengakibatkan mereka tidak tersentuh oleh program pengentasan kemiskinan. Seperti C-KIP (Comprehensif-Kampung Improvement Program), RSDK (Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh), PLP (Penanganan Lingkungan Permukiman), dan lain-lain. Akhirnya, program-program ini akan diserap oleh warga mapan (menjadi salah sasaran), karena warga yang diharapkan menjadi sasaran tidak memenuhi syarat (tidak mempunyai KTP setempat).
2. Program sebaiknya juga menyentuh elemen masyarakat miskin lainnya untuk meningkatkan sumber daya manusia secara menyeluruh. Seperti kepada pemuda atau lelaki dewasa. Akibat kondisi perkenomian yang semakin sulit, banyak kepala keluarga yang mengalami PHK dan banyak pemuda-pemudi yang kesulitan untuk mencari kerja. Maka diperlukan kemampuan khusus yang dapat menciptakan lapangan kerja, paling tidak untuk dirinya sendiri. Pelatihan ini juga disesuaikan dengan minat peserta. Pelatihan yang dapat dilaksanakan antara lain menyetir, mekanik, bubut, dan lain-lain.
3. Urbanisasi tanpa persiapan dan perencanaan akan membebani kota tujuan terutama dengan meningkatnya masyarakat miskin dengan mutu SDM rendah.
4. Permukiman Kumuh dan Sektor Informal adalah Solusi dan Aset. Permukiman kumuh dan sektor informal bukanlah masalah apabila dipandang dari sudut berbeda. Penduduk miskin merupakan pribadi mandiri dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Rumah dan lingkungannya merupakan aset fisik, aset ekonomi, dan aset sosial. Rumah berperan untuk mengembangkan kapital sosial keluarga, sebagai tempat usaha, (sering menjadi) aset ekonomi satu-satunya yang paling berharga, untuk kolateral ke bank dan seperti kita tahu bahwa harga rumah akan naik terus-menerus.
5. Terdapat beraneka macam dan bentuk program perbaikan lingkungan (slum upgrading) yang diimplementasikan di kota Surabaya. Pada dasarnya target utamanya sama yaitu peningkatan mutu SDM, perbaikan fisik lingkungan, dan peningkatan tingkat ekonomi masyarakat. Perbedaan terletak pada sumber dana, dinas pelaksana, serta prosentase pendanaan sesuai dengan target utama program. Diperlukan koordinasi antar instansi dinas pelaksana program agar tidak terjadi tumpang tindih lokasi dan target implentasi program.
6. Akibat kurangnya koordinasi antar instansi maka implementasi program perbaikan kampung di Surabaya tumpang tindih. Terdapat kelurahan/kawasan yang sering medapatkan implementasi pogram, tetapi tidak sedikit juga sampai sekarang terdapat kelurahan/kawasan yang belum terjamah implementasi semua program slum upgrading di kota Surabaya.
7. Perlu adanya monitoring dan evaluasi (monev) pada saat ataupun setelah pelaksanaan program agar program tersebut berkelanjutan. Dari monev dapat juga dievaluasi keberhasilan dan kegagalan program.
8. Program pemberdayaan masyarakat merupakan suatu program yang menempatkan masyarakat sebagai subyek dan obyek sekaligus pembangunan. Hal ini akan mengurangi beban pemerintah dalam implementasi pembangunan. Dengan masyarakat yang berdaya maka diharapkan kemiskinan dapat diatasi sendiri secara mandiri oleh masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Bappeko Surabaya; 2005, Surabaya in Focus 2004
Brockerhoff, Martin P; 2000, An Urbanizing World, Population Buletin Vol. 55 No. 3
CIB Report Publication 314; 2007, Informal Settlements and Affordable Housing, ISBN. 978-90-6363-056-0
Dinas PU Cipta Karya Jawa Timur; Jurusan Arsitektur FTSP ITS; 2000, Buku Modul dan Acuan Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembangunan Daerah
Helling, Louis; Serrano, Rodrigo; Warren, David; 2005, Governance and Public Service Provision Through a Local Development Framework, Community Driven Development, World Bank, Discussionpaper 0535
Sub Dinas Perkotaan; Dinas Permukiman Provinsi Jawa Timur; 2006, Studi Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan Surabaya dan Sekitarnya
Tannerfeldt, Goran; Ljung, Per; 2006, More Urban Less Poor an introduction to urban development and management, London, ISBN-13. 978-1-84407-381-3
UNCHS, 1996; Global Report on Human Settlements, “An Urbanizing World”, Oxford University Press
United Nations, 2000; World Urbanization Prospects: The 1999 Revision
Wates, Nick; Knevitt, Charles; 1987, Community Architecture how people are creating their own environment, London, Penguin Books
www.joburg.org.za, 5 Oktober 2007
www.worldbank.org, 4 Oktober 2007
Friday, 15 February 2008
Tuesday, 12 February 2008
APARTHEID MUSEUM JOHANNESBURG, sebuah kotak memori
2008, Apartheid Museum, The Boxes of Memories, I-Arch Magazine ISSN 1978-2373
APARTHEID adalah sistem politik pemisahan berdasarkan warna kulit di Afrika Selatan yang terdiri atas ras kulit putih, hitam, berwarna dan India. Sistem tersebut digunakan selama tahun 1948 - 1990. Setelah terjadi negosiasi pada tahun 1990 - 1993, maka tumbanglah sistem apartheid ini yang ditandai dengan terpilihnya Nelson Mandela sebagai presiden pada tahun 1994.
Untuk mengenang kengerian dan apa yang terjadi selama masa kelam tersebut, diselenggarakan sayembara untuk membangun Museum Apartheid yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Port Elizabeth, New Brighton. JO NOERO memenangkan sayembara tersebut karena berhasil menangkap spirit dan esensi dari masa tersebut. Kengerian yang terjadi, ketakutan yang menimpa, pemisahan yang terstruktur dan dilembagakan secara formal, dapat digambarkan dengan baik di dalam desain Jo Noero. Juga tergambar spirit kebangkitan kembali untuk menuju penghidupan yang lebih baik.
JO NOERO merupakan professor arsitektur dari Universitas Washington dan terkenal dengan pemikirannya yang sangat memihak kepada masyarakat ekonomi kecil. Salah satu pemikirannya dalam design permukiman adalah “one-plot, one-house, one-family scenario”. Hal ini menunjukkan bahwa Jo Noero mengharapkan kemudahan akses penyediaan “shelter” (rumah) bagi seluruh lapisan masyarakat. Jo Noero sangat berpengalaman dalam desain fasilitas umum permukiman skala perkotaan di banyak kota Afrika Selatan
MEMORY BOXES OF HISTORY
Bangunan museum seluas 6.000 m2 dan terletak pada lahan seluas 7 ha. Sebagian besar lahan dibiarkan fungsinya seperti keadaan semula. Hal ini terlihat pada tetapnya keberadaan padang savana dan danau di sekitar museum. Ide dasar desain museum adalah “hall of colums”dan pemahaman luas tentang “memory boxes of history”. Pengunjung masuk pada kawasan museum ditangkap oleh tujuh pilar konstitusi yang berdiri gagah di pelataran depan (hall of colums). Letak pilar tersebut dipisahkan oleh kolam air sehingga lebih terasa monumental dan gagah. Pilar-pilar tersebut didedikasikan kepada para pemimpin anti apartheid yang merupakan penggambaran tujuh nilai dasar kehidupan yaitu DEMOCRACY (demokrasi), EQUALITY (kesetaraan), RECONCILIATION (rekonsiliasi), DIVERSITY (keberagaman), RESPONSIBILITY (rasa tanggung jawab), RESPECT (rasa saling hormat), dan FREEDOM (kebebasan). Nilai tersebut mengingatkan akan darimana mereka berasal dan menggambarkan tujuan akhir yang akan dituju. Di dalam skala yang lebih luas diperlukan pemahaman yang mendalam tentang penggambaran sejarah.
Memory boxes of history merupakan wahana yang diperuntukkan untuk menangkap
kompleksitas akibat politik apartheid serta wadah Negara agar menyegerakan proses melupakan terjadinya tragedi rasisme. Kompleks museum terdiri dari museum dan kegiatan penunjang seperti toko cindera mata dan tempat parkir. Bangunan museum merupakan bangunan massif berbentuk kotak maupun tabung yang terdiri dari dua lantai maupun hanya 1 lantai untuk hall. Bangunan museum merupakan perpaduan yang komplit antar elemen alam. Susunan tembok yang ditutup sempurna oleh plester maupun yang dibiarkan tanpa plester, susunan pecahan batu, baja galvanis baru maupun yang berkarat menciptakan suatu hubungan harmonis antara struktur dan lingkungan sekitarnya. Pengunjung dapat masuk berdasarkan jenis karcis yang didapatkan yaitu black (Nie-Blankes/Non-Whites) dan white (Net-Blankes/White-Only. Karcis tersebut akan memandu pengunjung menuju lorong yang berbeda. Disepanjang jalur itu diperlihatkan identitas diri, buku identitas yang sangat ditakuti dan dibeci, foto, puisi, dan memori akan kekejaman masa itu. Terutama yang dialami oleh penduduk berkulit hitam. Buku identitas merupakan keharusan bagi seseorang untuk berada dan menuju ke suatu tempat.Lorong pertama akan menangkap pengunjung dengan penggambaran pemisahan berdasarkan ras dan warna kulit seperti pada masa sistem Apartheid berlangsung. Terdapat jalur khusus bagi kulit putih dan kulit hitam. Jalurnya begitu sunyi dan mencekam yang digambarkan melalui puisi, foto, id card dan lain-lain yang terasa menyayat hati penikmatnya. Pemisahan ini sesuai dengan karcis masuk yang ada di tangan. Satu rombongan akan mendapatkan secara acak jenis karcis masuk tersebut. Sehingga terkadang kita akan berpisah dengan rombongan kita.
Lorong menuju pada sebuah tangga untuk menuju ke level lebih tinggi. Di level ini seakan banyak sekali pengunjung yang sedang berjalan dan bergerak. Mereka berjalan seorang diri, anak dan orang tua, berpakaian casual, pergi bekerja, atau sedang bergembira. Ini adalah penggambaran aktivitas sehari-hari yang mereka jalankan. Kita harus jeli melihat, apakah yang kita lihat itu gambar di cermin atau pengunjung yang lain. Sebagai pembatas bangunan, digunakan tumpukan batu yang hanya disusun di dalam anyaman kawat besi dan ditopang oleh struktur baja. Sekilas seperti bangunan yang belum selesai. Padahal memang itulah yang ingin disajikan oleh arsiteknya yaitu penggambaran spirit proses pembangunan di Afrika Selatan yang sekarang sedang berlangsung dan proses tersebut belum sepenuhnya selesai. Di dinding terpajang lukisan penggambaran keadaan yang dialami oleh ras kulit hitam saat politik apartheid berlangsung. Begitu mengerikan. Gambar, lukisan, atau foto menunjukkan kehampaan, panas, hopeless, miskin, hina. Pengunjung diharapkan dapat merasakan hal mengerikan yang telah terjadi. Ternyata pintu masuk yang telah digambarkan di atas merupakan atap dari museum itu sendiri. 
Terdapat jalan turun yang melingkar yang ditangkap oleh pelataran untuk menuju interior museum. Interior museum berisi display kata-kata yang menyejukkan bagi yang membacanya. Serta diorama dinamika sosial kehidupan mereka. Dari jaman penjajahan, era apartheid sampai kondisi paling terkini. Juga didisplay hasil jepretan fotografer ternama dan ditampilkan dalam warna hitam putih. Bahkan hasil jepretan tersebut dapat memenuhi satu sisi dinding. Theatre yang ada menampilkan film tentang sejarah pergerakan. Ada jam-jam khusus untuk menampilkannya. Petugas akan memberitahukan bahwa film akan diputar kepada seluruh pengunjung secara manual satu per satu tanpa pengeras suara. Apabila memakai pengeras suara dikhawatirkan akan mempercepat kerusakan koleksi museum. Theatre tersebut juga dipergunakan untuk pertunjukan musik jaz dan musik asli setempat yang disebut marimba.
Setelah menjelajah interior secara zigzag dan serius maka saat melewati pintu terakhir, kita diterima oleh halaman rumah belakang yang luas sehingga serasa lega. itulah yang ingin disajikan. Setelah melalui perjuangan berat dan melelahkan maka masyarakat Afrika Selatan ingin bebas dari politik apartheid. Halaman luas ini menghubungkan antara museum dan gift shops/café.
Cara pengaturan sirkulasi pengunjung sangat baik, dan patut diimplementasikan dalam desain museum di Indonesia. Pengunjung digiring oleh desain untuk melihat satu persatu koleksi yang memerlukan waktu kurang lebih 3 jam. Desain interior museum akan menuntun pengunjung untuk menjelajah zigzag interior. Terkadang berada di atas atap, terkadang terasa gelap dan misterius, yang dapat merasakan bahwa apartheid adalah sebuah kesalahan sejarah. Dari perjalanan tersebut pengunjung digiring untuk dapat merasakan kegembiraan dan gambaran kekuatan yang digambarkan.
PENGHARGAAN INTERNASIONAL
Museum yang dibuka untuk umum pada November 2006, telah menerima 3 penghargaan internasional. Sebelum dibuka, pada bulan Juni 2006 museum apartheid telah mendapatkan penghargaan Lubetkin Prize dari Royal Institute of British Architects untuk katagori hasil arsitektur terbaik di luar Inggris Raya dan Eropa, yang mengalahkan desain Canadian War Museum di Ottawa dan Terrence Donnelly Centre di Toronto.
Selain itu juga mendapatkan penghargaan World Leadership Award tahun 2005 dari kota asalnya Port Elizabeth untuk katagori arsitektur dan teknik sipil serta Dedalo Minosse International Prize tahun 2005/2006 oleh Nelson Mandela Bay Municipality untuk komisi bangunan.
The last, the apartheid museum is the interesting object at Johannesburg. So should be your destination when you at there.
APARTHEID adalah sistem politik pemisahan berdasarkan warna kulit di Afrika Selatan yang terdiri atas ras kulit putih, hitam, berwarna dan India. Sistem tersebut digunakan selama tahun 1948 - 1990. Setelah terjadi negosiasi pada tahun 1990 - 1993, maka tumbanglah sistem apartheid ini yang ditandai dengan terpilihnya Nelson Mandela sebagai presiden pada tahun 1994.
Untuk mengenang kengerian dan apa yang terjadi selama masa kelam tersebut, diselenggarakan sayembara untuk membangun Museum Apartheid yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Port Elizabeth, New Brighton. JO NOERO memenangkan sayembara tersebut karena berhasil menangkap spirit dan esensi dari masa tersebut. Kengerian yang terjadi, ketakutan yang menimpa, pemisahan yang terstruktur dan dilembagakan secara formal, dapat digambarkan dengan baik di dalam desain Jo Noero. Juga tergambar spirit kebangkitan kembali untuk menuju penghidupan yang lebih baik.
JO NOERO merupakan professor arsitektur dari Universitas Washington dan terkenal dengan pemikirannya yang sangat memihak kepada masyarakat ekonomi kecil. Salah satu pemikirannya dalam design permukiman adalah “one-plot, one-house, one-family scenario”. Hal ini menunjukkan bahwa Jo Noero mengharapkan kemudahan akses penyediaan “shelter” (rumah) bagi seluruh lapisan masyarakat. Jo Noero sangat berpengalaman dalam desain fasilitas umum permukiman skala perkotaan di banyak kota Afrika Selatan
MEMORY BOXES OF HISTORY
Memory boxes of history merupakan wahana yang diperuntukkan untuk menangkap
Terdapat jalan turun yang melingkar yang ditangkap oleh pelataran untuk menuju interior museum. Interior museum berisi display kata-kata yang menyejukkan bagi yang membacanya. Serta diorama dinamika sosial kehidupan mereka. Dari jaman penjajahan, era apartheid sampai kondisi paling terkini. Juga didisplay hasil jepretan fotografer ternama dan ditampilkan dalam warna hitam putih. Bahkan hasil jepretan tersebut dapat memenuhi satu sisi dinding. Theatre yang ada menampilkan film tentang sejarah pergerakan. Ada jam-jam khusus untuk menampilkannya. Petugas akan memberitahukan bahwa film akan diputar kepada seluruh pengunjung secara manual satu per satu tanpa pengeras suara. Apabila memakai pengeras suara dikhawatirkan akan mempercepat kerusakan koleksi museum. Theatre tersebut juga dipergunakan untuk pertunjukan musik jaz dan musik asli setempat yang disebut marimba.
Setelah menjelajah interior secara zigzag dan serius maka saat melewati pintu terakhir, kita diterima oleh halaman rumah belakang yang luas sehingga serasa lega. itulah yang ingin disajikan. Setelah melalui perjuangan berat dan melelahkan maka masyarakat Afrika Selatan ingin bebas dari politik apartheid. Halaman luas ini menghubungkan antara museum dan gift shops/café.
Cara pengaturan sirkulasi pengunjung sangat baik, dan patut diimplementasikan dalam desain museum di Indonesia. Pengunjung digiring oleh desain untuk melihat satu persatu koleksi yang memerlukan waktu kurang lebih 3 jam. Desain interior museum akan menuntun pengunjung untuk menjelajah zigzag interior. Terkadang berada di atas atap, terkadang terasa gelap dan misterius, yang dapat merasakan bahwa apartheid adalah sebuah kesalahan sejarah. Dari perjalanan tersebut pengunjung digiring untuk dapat merasakan kegembiraan dan gambaran kekuatan yang digambarkan.
PENGHARGAAN INTERNASIONAL
Museum yang dibuka untuk umum pada November 2006, telah menerima 3 penghargaan internasional. Sebelum dibuka, pada bulan Juni 2006 museum apartheid telah mendapatkan penghargaan Lubetkin Prize dari Royal Institute of British Architects untuk katagori hasil arsitektur terbaik di luar Inggris Raya dan Eropa, yang mengalahkan desain Canadian War Museum di Ottawa dan Terrence Donnelly Centre di Toronto.
Selain itu juga mendapatkan penghargaan World Leadership Award tahun 2005 dari kota asalnya Port Elizabeth untuk katagori arsitektur dan teknik sipil serta Dedalo Minosse International Prize tahun 2005/2006 oleh Nelson Mandela Bay Municipality untuk komisi bangunan.
The last, the apartheid museum is the interesting object at Johannesburg. So should be your destination when you at there.
2006 The City Hostel of Amsterdam

Barndesteeg 21
1012 BV Amsterdam
The Netherlands
Phone: +31 (0)20 62 53 230
Fax: +31 (0)20 62 32 282
Email: City@shelter.nl
Aku pandangi saja makanan yang ada di depanku. Isinya dua tangkup roti, selai, telor, yogurt, segelas air putih. Makanan apa ini, batinku dalam hati. Aku kangen nasi pecel di depan toko Suzana jalan Kertajaya. Nasi pecel ditambah peyek teri dan telur asin. Wuuah yammi.
Di luar gerimis runtuh pelan-pelan. Bunga-bunga di patio terlihat segar. Kursi kayu di taman basah oleh hujan. Angin kanal berhembus menusuk tulang. Aku rapatkan kerah jaketku. Mana tahan dengan cuaca seperti ini. Di Surabaya matahari ganas menerpa penghuninya. Akan tetapi di sini, matahari jual mahal untuk menampakkan diri.

Di depan meja duduk seorang lelaki kurang lebih berumur 23 tahun. Rambut ikal, kulit gelap khas wajah asia tenggara. Sedang membaca dan kalau ketemu pandang tersenyum. Dibelakang komputer terlihat wanita setengah baya sedang berinternet ria. Namanya Brinnet. Kemaren aku sudah berkenalan. Seorang penulis kondang dari Belgia yang sedang berlibur di sini. Sedangkan di pojok terlihat sepasang muda-mudi wajah eropa sedang sarapan sambil baca majalah. Ternyata memang masih jam 7 pagi, jadi belum banyak yang sarapan pagi ini.
Lelaki berambut ikal terlihat berjalan ke mejaku.
Good morning, sapa si ikal.
Morning, jawabku.
May I sit in here.
Sure.
I am Christ, kata si ikal sambil menyodorkan tangannya.
I am Sasi.
I am a volunteer from youth association. I would like to give you some question. Would you like to answer?
What’s your topic about?
About live. We concern about life style of youth.
Am I youth? Tanyaku sambil tersenyum.
Sure. You are youth but you are almost growth adult, jawab Christ sambil tersenyum.
Where do you come from?
Indonesia.
Indonesia? Oh, it’s interesting place. Dari mana?
Kamu bisa berbahasa Indonesia?
Ya, kakek saya dari Indonesia. Dari Ambon. Kalau kamu?
Dari Surabaya. Kamu tahu dimana Surabaya?
I would like to go to Indonesia some time. Aku tidak tahu dimana Surabaya.
Surabaya is capital city of east java province.
I could imagine where is this place.
Uh, senangnya. Setelah dua hari tidak berbahasa Indonesia. Ternyata menyenangkan bertemu dengan orang yang dapat berbahasa Indonesia. I love Indonesia. I always love you forever.
Kita berbincang panjang lebar tentang keagamaan dan situasi politik. Lebih tepatnya Christ banyak menginterograsiku tentang pandangan hidup dan mengapa memilih agama tersebut dalam hidupku.
Setelah kembali lagi di Indonesia, aku baru saja menyadari kalau telah terjadi eksodus warga Ambon karena dituduh oleh pemerintah sebagai anggota RMS. Akhirnya aku tahu mengapa Christ begitu berhati-hati berbicara setelah tahu aku datang dari Indonesia.
The Shelter City Hostel of Amsterdam
April 2006
Monday, 14 January 2008
DAPATKAH MEREKA MENCAPAINYA SEORANG DIRI?
Dibuat sebagai tugas mata kuliah Sarana Prasarana (transportasi)
PENDAHULUAN
Awal Mei setahun lalu di tengah dinginnya hembusan angin lautan Baltik, saya terkesima dengan pemandangan di depan. Seorang wanita berusia sekitar 50 tahun sedang duduk di kursi roda berkeliling di jalanan kota Lund seorang diri. Anggota badan yang berfungsi sepertinya hanya tangan saja yang digunakan untuk menekan tombol penggerak kursi roda. Di leher terlihat penyangga leher untuk menopang leher dan kepalanya. Posisi kepala tidak simetris. Walaupun wajahnya terlihat tidak berekspresi tetapi matanya memancarkan semangat dari dalam serta dia terlihat sangat menikmati kegiatannya. Kekurangan fisik yang sedang menderanya tidak menghalangi dirinya untuk menikmati suasana di kota tempat tinggalnya. Dia dapat mengakses tempat dan ruang publik secara mandiri.
Itu adalah gambaran umum bagaimana mudahnya para lansia dan penyandang cacat untuk mengakses fasilitas publik secara mandiri di negara maju. Hal ini dipicu oleh keadaan dimana mereka harus melakukan sendiri segala pemenuhan kebutuhan karena sebagian besar para lansia dan penyandang cacat tinggal sendiri atau hanya dengan pasangannya saja. Menggaji pembantu atau perawat untuk menemani beraktivitas, diperlukan biaya tinggi dikarenakan gaji tenaga manusia sangat mahal.
Terbayang di benak, apa yang akan terjadi apabila mengalami sendiri seperti itu di Indonesia. Yaitu hidup sendiri pada saat tua dan harus melanjutkan hidup pasca mengalami stroke. Maka sangat sulit bagiku untuk mengakses fasilitas publik secara mandiri. Hal ini disebabkan infrastruktur bagi para penduduk berkebutuhan khusus belum tersedia di Indonesia. Sebuah pemikiran yang memilukan untuk hidup menua dan menjadi cacat di Indonesia.
Penduduk berkebutuhan khusus yang dimaksud disini adalah penduduk berusia lanjut (manula) dan penyandang cacat (difable). Manula sudah mengalami penurunan kualitas hidup baik secara ekonomi maupun sosial. Sehingga terkadang menjadi beban bagi penduduk usia produktif untuk menopang kehidupannya apabila tidak mandiri. Hal inilah yang terjadi pada manula di negara berkembang dimana tingkat pendidikan masih rendah. Sedangkan di negara maju, para manula dapat memenuhi kebutuhannya sendiri baik secara sosial dan ekonomi. Apabila sudah tidak dapat memenuhi kebutuhannya, maka negara akan mengambil alih untuk merawatnya. Mereka akan dirawat di panti jompo yang sangat nyaman dan aman bagi manula untuk menjalani sisa hidupnya tanpa ada rasa tersisih dan terbuang.
Penyandang cacat yang dimaksud disini khususnya adalah tuna netra (buta) dan tuna grahita (keterbatasan anggota tubuh). Mereka menggunakan alat bantu diantaranya adalah tongkat, kursi roda, pendengaran yang lebih tajam, dan yang lainnya dalam mengakses tempat publik.
Kebutuhan khusus bagi manula dan penyandang cacat diantaranya adalah bagaimana mereka dapat mengakses segala pelayanan yang dibutuhkan secara mandiri tanpa bantuan orang lain. Bagaimana mereka dapat berbelanja di pasar maupun supermarket, ke dokter, dan tempat publik baik dengan berjalan maupun memakai kendaraan umum secara mandiri. Diperlukan penunjuk arah dan fasilitas khusus untuk mencapai dan memenuhi akan kebutuhan publik agar mereka dapat mandiri.
KONDISI EKSISTING DI INDONESIA
Peraturan Pemerintah RI No 34 tahun 2006 tentang Jalan dijelaskan bahwa fungsi jalan digunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat dengan mengusahakan biaya umum perjalanan menjadi serendah-rendahnya.
Menurut Keputusan Menteri Perhubungan No KM 65 tahun 1993 tentang Fasilitas Pendukung Kegiatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, diatur tentang standart dan ketentuan tentang halte, kendaraan umum, parkir, fasilitas parkir pada badan jalan, pemakai jalan, tempat istirahat dan trotoar. Namun sangat disayangkan, semua hal itu belum spesifik mengatur tentang keberadaan dan kebutuhan khusus bagi penyandang cacat dan manula.
Penduduk berkebutuhan khusus juga merupakan mahkluk sosial yang memerlukan sosialisasi. Kondisi aksesibilitas di Indonesia tidak memungkinkan bagi mereka untuk mandiri karena tidak tersedianya prasarana dasar. Misalnya seorang pemakai kursi roda, baik manula atau karena cacat tubuh, akan pergi ke luar kota Surabaya sedangkan dia tidak mempunyai kendaraan bermotor. Maka dia memerlukan orang lain untuk melalui proses tersebut. Mulai dari keluar dari rumah, menuju ke stasiun/terminal, naik bus/kereta api, turun setelah sampai tujuan, dan sampai masuk ke tujuannya. Hal ini disebabkan oleh desain kendaraan publik dan prasarana publik yang tidak sesuai dengan keadaan dan kebutuhan mereka. Mereka memerlukan halte dan trotoar yang hampir rata dengan jalan, kendaraan publik yang bisa diset ketinggiannya, sehingga pintu masuk dan trotoar sejajar, tempat duduk khusus di dalam bis atau kereta api yang mudah dicapai dan lain-lain.
Pembangunan gedung di Indonesia harus mengacu kepada UU No 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, yang didetailkan dalam peraturan di bawahnya. Maksud dari peraturan pembangunan gedung tersebut adalah agar pembangunan tersebut sesuai dengan asas manfaat, keselamatan, keseimbangan, dan keserasian bangunan gedung dan lingkungannya bagi masyarakat. Di dalam peraturan ini juga belum ada tuntutan untuk menyediakan fasilitas aksesibilitas bagi manula dan difable. Sehingga sebagian gedung yang dibangun di Indonesia belum mengakomodasi kebutuhan tersebut. Bangunan di ITS pun belum memenuhi kebutuhan tersebut. Bagaimana apabila mahasiswa yang berkursi roda akan berkuliah di sini? Maka dia akan memerlukan orang lain untuk mencapai lantai dua dan tiga. Bahkan lantai satupun dia masih memerlukan orang lain.
PEMBELAJARAN DARI LUAR
Mengapa penyandang cacat dan manula di negara maju dapat mandiri? Karena prasarana dasar dan transportasi publik mengakomodasi kebutuhan yang diperlukannya. Dibawah ini adalah contoh desain fasilitas publik yang sudah mengakomodasi kebutuhan tersebut. Desain bis di Barcelona, Spanyol adalah tinggi, dimana tempat penumpang di atas sedangkan di bawah adalah bagasi. Maka pemakai kursi roda naik dan keluar dari bis menggunakan tangga berjalan secara hidrolis. Seperti gambar (1) dan (2), dimana diperlihatkan cara pemakai kursi roda keluar dari bis.
Gambar 1. Fasilitas bus (tangga berjalan) di Barcelona Spanyol, untuk menurunkan penumpang penyandang cacat
Sumber: Johanes Krisdianto, 2007
Gambar 2. Penyandang cacat dapat turun dari bus seorang diri dengan bantuan tangga berjalan
Sumber: Johanes Krisdianto, 2007
Penumpang berkebutuhan khusus yang naik bis di Lund, Swedia (gambar 3 dan 4)terletak di bagian tengah bis tersebut. Bis tersebut mempunyai 3 pintu. Pintu tengah khusus digunakan bagi penumpang manula, cacat, serta orang tua yang membawa anak memakai troli untuk naik dan turun. Dibagian ini juga disediakan pengait bagi troli tersebut. Bagian pintu bis tersebut dapat dimiringkan ketinggiannya sehingga hampir sejajar dengan trotoar.

Gambar 3. Tempat duduk khusus untuk anak-anak, orang tua dan cacat.
Sumber: Johanes Krisdianto, 2007
Gambar 4. Ruang untuk penumpang berkebutuhan khusus berada di tengah bis yang mudah pencapaiannya
Sumber: Johanes Krisdianto, 2007
Desain prasarana dasar perkotaan juga sangat berpengaruh besar terhadap aksesibilitas bagi para cacat dan manula. Seperti gambar (5) dan (6)memperlihatkan bagaimana ketinggian trotoar yang hampir sama dengan badan jalan. Sehingga ramp yang diperlukan untuk mencapainya, tidak terlalu terjal. Hal ini sangat memudahkan pencapaiannya.
Gambar 5. Jarak antara tinggi trotoar dan jalan raya yang tidak membahayakan bagi penyandang cacat di pusat kota Lund
Sumber: Andarita Rolalisasi, 2006
Gambar 6. Desain akses manusia dan kendaraan yang mudah diakses oleh penyandang cacat secara mandiri di dalam area Universitas Lund
Sumber: Andarita Rolalisasi, 2006
Untuk penderita buta, memerlukan penanda khusus yang dapat dirasakan oleh indera perasa mereka. Gambar (7) memperlihatkan penanda di trotoar yang akan menggiring ke tempat tujuan. Sedangkan gambar (8) memperlihatkan batas daerah aman dan daerah bahaya yang harus dihindari. Tanda ini menunjukkan ruang yang dapat diakses oleh mereka agar aman di stasiun kereta api.
Gambar 7. Penanda arah untuk pejalan kaki buta yang ada di trotoar Osaka Kyoto, Jepang
Sumber: Wahyu Setiawan, 2000
Gambar 8. Batas daerah berbahaya di stasiun kereta api Bangkok yang dapat diakses oleh tuna netra
Sumber: Andarita Rolalisasi, 2007
Yang tidak kalah pentingnya adalah juga aksesibilitas terhadap bangunan. Maka diperlukan ramp yang kemiringannya sangat aman bagi mereka seperti yang terlihat di gambar (9) dan (10). Ini harus disediakan baik di dalam maupun di luar bangunan.
Gambar 9. Akses masuk bangunan publik (gereja) bagi penyandang cacat dan bukan di pusat Kota Lund
Sumber: Johanes Krisdianto, 2007
Gambar 10. Kemudahan bagi penyandang cacat di dalam perpusatakaan Universitas Lund
Sumber: Johanes Krisdianto, 2007
KESIMPULAN
Penyediaan fasilitas agar dapat diakses oleh penduduk berkebutuhan khusus, perlu melibatkan semua stakeholder yang ada, yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat. Hal dimaksudkan agar seluruh stakeholder menyiapkan prasarana dasar dan transportasi tersebut. Pertama yang harus dilaksanakan oleh pemerintah adalah menyediakan regulasi yang mengatur tentang transportasi dan bangunan publik yang dapat diakses oleh mereka secara mandiri. Di dalamnya mengatur tentang penyediaan kemudahan akses. Pemerintah juga harus mempunyai desain baru yang sudah accessible untuk pembangunan new public facilities, misalnya desain halte, parkir, fasilitas parkir pada badan jalan, tempat istirahat dan trotoar.
Kedua yang harus dilaksanakan pihak swasta sebagai penyedia fasilitas, adalah harus mendesain ulang public transport dan sarana lainnya. Seperti misalnya desain bis dan kereta api, peningkatan kemampuan sumber daya manusia sopir/kernet untuk mengoperasikannya, dan lain-lain.
Sedangkan masyarakat harus mendidik dirinya sendiri dan keluarganya yang berkebutuhan khusus agar menjadi lebih mandiri dalam mengakses fasilitas publik. Ketergantungan penduduk berkebutuhan khusus juga berasal dari cara mendidik di dalam keluarganya.
DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Menteri Perhubungan No KM 65 tahun 1993 tentang Fasilitas Pendukung Kegiatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
PENDAHULUAN
Awal Mei setahun lalu di tengah dinginnya hembusan angin lautan Baltik, saya terkesima dengan pemandangan di depan. Seorang wanita berusia sekitar 50 tahun sedang duduk di kursi roda berkeliling di jalanan kota Lund seorang diri. Anggota badan yang berfungsi sepertinya hanya tangan saja yang digunakan untuk menekan tombol penggerak kursi roda. Di leher terlihat penyangga leher untuk menopang leher dan kepalanya. Posisi kepala tidak simetris. Walaupun wajahnya terlihat tidak berekspresi tetapi matanya memancarkan semangat dari dalam serta dia terlihat sangat menikmati kegiatannya. Kekurangan fisik yang sedang menderanya tidak menghalangi dirinya untuk menikmati suasana di kota tempat tinggalnya. Dia dapat mengakses tempat dan ruang publik secara mandiri.
Itu adalah gambaran umum bagaimana mudahnya para lansia dan penyandang cacat untuk mengakses fasilitas publik secara mandiri di negara maju. Hal ini dipicu oleh keadaan dimana mereka harus melakukan sendiri segala pemenuhan kebutuhan karena sebagian besar para lansia dan penyandang cacat tinggal sendiri atau hanya dengan pasangannya saja. Menggaji pembantu atau perawat untuk menemani beraktivitas, diperlukan biaya tinggi dikarenakan gaji tenaga manusia sangat mahal.
Terbayang di benak, apa yang akan terjadi apabila mengalami sendiri seperti itu di Indonesia. Yaitu hidup sendiri pada saat tua dan harus melanjutkan hidup pasca mengalami stroke. Maka sangat sulit bagiku untuk mengakses fasilitas publik secara mandiri. Hal ini disebabkan infrastruktur bagi para penduduk berkebutuhan khusus belum tersedia di Indonesia. Sebuah pemikiran yang memilukan untuk hidup menua dan menjadi cacat di Indonesia.
Penduduk berkebutuhan khusus yang dimaksud disini adalah penduduk berusia lanjut (manula) dan penyandang cacat (difable). Manula sudah mengalami penurunan kualitas hidup baik secara ekonomi maupun sosial. Sehingga terkadang menjadi beban bagi penduduk usia produktif untuk menopang kehidupannya apabila tidak mandiri. Hal inilah yang terjadi pada manula di negara berkembang dimana tingkat pendidikan masih rendah. Sedangkan di negara maju, para manula dapat memenuhi kebutuhannya sendiri baik secara sosial dan ekonomi. Apabila sudah tidak dapat memenuhi kebutuhannya, maka negara akan mengambil alih untuk merawatnya. Mereka akan dirawat di panti jompo yang sangat nyaman dan aman bagi manula untuk menjalani sisa hidupnya tanpa ada rasa tersisih dan terbuang.
Penyandang cacat yang dimaksud disini khususnya adalah tuna netra (buta) dan tuna grahita (keterbatasan anggota tubuh). Mereka menggunakan alat bantu diantaranya adalah tongkat, kursi roda, pendengaran yang lebih tajam, dan yang lainnya dalam mengakses tempat publik.
Kebutuhan khusus bagi manula dan penyandang cacat diantaranya adalah bagaimana mereka dapat mengakses segala pelayanan yang dibutuhkan secara mandiri tanpa bantuan orang lain. Bagaimana mereka dapat berbelanja di pasar maupun supermarket, ke dokter, dan tempat publik baik dengan berjalan maupun memakai kendaraan umum secara mandiri. Diperlukan penunjuk arah dan fasilitas khusus untuk mencapai dan memenuhi akan kebutuhan publik agar mereka dapat mandiri.
KONDISI EKSISTING DI INDONESIA
Peraturan Pemerintah RI No 34 tahun 2006 tentang Jalan dijelaskan bahwa fungsi jalan digunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat dengan mengusahakan biaya umum perjalanan menjadi serendah-rendahnya.
Menurut Keputusan Menteri Perhubungan No KM 65 tahun 1993 tentang Fasilitas Pendukung Kegiatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, diatur tentang standart dan ketentuan tentang halte, kendaraan umum, parkir, fasilitas parkir pada badan jalan, pemakai jalan, tempat istirahat dan trotoar. Namun sangat disayangkan, semua hal itu belum spesifik mengatur tentang keberadaan dan kebutuhan khusus bagi penyandang cacat dan manula.
Penduduk berkebutuhan khusus juga merupakan mahkluk sosial yang memerlukan sosialisasi. Kondisi aksesibilitas di Indonesia tidak memungkinkan bagi mereka untuk mandiri karena tidak tersedianya prasarana dasar. Misalnya seorang pemakai kursi roda, baik manula atau karena cacat tubuh, akan pergi ke luar kota Surabaya sedangkan dia tidak mempunyai kendaraan bermotor. Maka dia memerlukan orang lain untuk melalui proses tersebut. Mulai dari keluar dari rumah, menuju ke stasiun/terminal, naik bus/kereta api, turun setelah sampai tujuan, dan sampai masuk ke tujuannya. Hal ini disebabkan oleh desain kendaraan publik dan prasarana publik yang tidak sesuai dengan keadaan dan kebutuhan mereka. Mereka memerlukan halte dan trotoar yang hampir rata dengan jalan, kendaraan publik yang bisa diset ketinggiannya, sehingga pintu masuk dan trotoar sejajar, tempat duduk khusus di dalam bis atau kereta api yang mudah dicapai dan lain-lain.
Pembangunan gedung di Indonesia harus mengacu kepada UU No 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, yang didetailkan dalam peraturan di bawahnya. Maksud dari peraturan pembangunan gedung tersebut adalah agar pembangunan tersebut sesuai dengan asas manfaat, keselamatan, keseimbangan, dan keserasian bangunan gedung dan lingkungannya bagi masyarakat. Di dalam peraturan ini juga belum ada tuntutan untuk menyediakan fasilitas aksesibilitas bagi manula dan difable. Sehingga sebagian gedung yang dibangun di Indonesia belum mengakomodasi kebutuhan tersebut. Bangunan di ITS pun belum memenuhi kebutuhan tersebut. Bagaimana apabila mahasiswa yang berkursi roda akan berkuliah di sini? Maka dia akan memerlukan orang lain untuk mencapai lantai dua dan tiga. Bahkan lantai satupun dia masih memerlukan orang lain.
PEMBELAJARAN DARI LUAR
Mengapa penyandang cacat dan manula di negara maju dapat mandiri? Karena prasarana dasar dan transportasi publik mengakomodasi kebutuhan yang diperlukannya. Dibawah ini adalah contoh desain fasilitas publik yang sudah mengakomodasi kebutuhan tersebut. Desain bis di Barcelona, Spanyol adalah tinggi, dimana tempat penumpang di atas sedangkan di bawah adalah bagasi. Maka pemakai kursi roda naik dan keluar dari bis menggunakan tangga berjalan secara hidrolis. Seperti gambar (1) dan (2), dimana diperlihatkan cara pemakai kursi roda keluar dari bis.
Sumber: Johanes Krisdianto, 2007
Gambar 2. Penyandang cacat dapat turun dari bus seorang diri dengan bantuan tangga berjalan
Sumber: Johanes Krisdianto, 2007
Penumpang berkebutuhan khusus yang naik bis di Lund, Swedia (gambar 3 dan 4)terletak di bagian tengah bis tersebut. Bis tersebut mempunyai 3 pintu. Pintu tengah khusus digunakan bagi penumpang manula, cacat, serta orang tua yang membawa anak memakai troli untuk naik dan turun. Dibagian ini juga disediakan pengait bagi troli tersebut. Bagian pintu bis tersebut dapat dimiringkan ketinggiannya sehingga hampir sejajar dengan trotoar.

Gambar 3. Tempat duduk khusus untuk anak-anak, orang tua dan cacat.
Sumber: Johanes Krisdianto, 2007

Sumber: Johanes Krisdianto, 2007
Desain prasarana dasar perkotaan juga sangat berpengaruh besar terhadap aksesibilitas bagi para cacat dan manula. Seperti gambar (5) dan (6)memperlihatkan bagaimana ketinggian trotoar yang hampir sama dengan badan jalan. Sehingga ramp yang diperlukan untuk mencapainya, tidak terlalu terjal. Hal ini sangat memudahkan pencapaiannya.
Gambar 5. Jarak antara tinggi trotoar dan jalan raya yang tidak membahayakan bagi penyandang cacat di pusat kota Lund
Sumber: Andarita Rolalisasi, 2006

Gambar 6. Desain akses manusia dan kendaraan yang mudah diakses oleh penyandang cacat secara mandiri di dalam area Universitas Lund
Sumber: Andarita Rolalisasi, 2006
Untuk penderita buta, memerlukan penanda khusus yang dapat dirasakan oleh indera perasa mereka. Gambar (7) memperlihatkan penanda di trotoar yang akan menggiring ke tempat tujuan. Sedangkan gambar (8) memperlihatkan batas daerah aman dan daerah bahaya yang harus dihindari. Tanda ini menunjukkan ruang yang dapat diakses oleh mereka agar aman di stasiun kereta api.
Gambar 7. Penanda arah untuk pejalan kaki buta yang ada di trotoar Osaka Kyoto, Jepang
Sumber: Wahyu Setiawan, 2000
Sumber: Andarita Rolalisasi, 2007
Yang tidak kalah pentingnya adalah juga aksesibilitas terhadap bangunan. Maka diperlukan ramp yang kemiringannya sangat aman bagi mereka seperti yang terlihat di gambar (9) dan (10). Ini harus disediakan baik di dalam maupun di luar bangunan.
Gambar 9. Akses masuk bangunan publik (gereja) bagi penyandang cacat dan bukan di pusat Kota Lund
Sumber: Johanes Krisdianto, 2007
Gambar 10. Kemudahan bagi penyandang cacat di dalam perpusatakaan Universitas Lund
Sumber: Johanes Krisdianto, 2007
KESIMPULAN
Penyediaan fasilitas agar dapat diakses oleh penduduk berkebutuhan khusus, perlu melibatkan semua stakeholder yang ada, yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat. Hal dimaksudkan agar seluruh stakeholder menyiapkan prasarana dasar dan transportasi tersebut. Pertama yang harus dilaksanakan oleh pemerintah adalah menyediakan regulasi yang mengatur tentang transportasi dan bangunan publik yang dapat diakses oleh mereka secara mandiri. Di dalamnya mengatur tentang penyediaan kemudahan akses. Pemerintah juga harus mempunyai desain baru yang sudah accessible untuk pembangunan new public facilities, misalnya desain halte, parkir, fasilitas parkir pada badan jalan, tempat istirahat dan trotoar.
Kedua yang harus dilaksanakan pihak swasta sebagai penyedia fasilitas, adalah harus mendesain ulang public transport dan sarana lainnya. Seperti misalnya desain bis dan kereta api, peningkatan kemampuan sumber daya manusia sopir/kernet untuk mengoperasikannya, dan lain-lain.
Sedangkan masyarakat harus mendidik dirinya sendiri dan keluarganya yang berkebutuhan khusus agar menjadi lebih mandiri dalam mengakses fasilitas publik. Ketergantungan penduduk berkebutuhan khusus juga berasal dari cara mendidik di dalam keluarganya.
DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Menteri Perhubungan No KM 65 tahun 1993 tentang Fasilitas Pendukung Kegiatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
Saturday, 12 January 2008
sun city, JNB, ZA
For those, who find the cities of South Africa too hectic, an experience of a different kind is waiting in Sun City. In the middle of an extended savannah lies the Las Vegas of southern Africa. The spacious entertainment area used to be part of the former homeland Bophuthatswana. The formal independence of the homeland made it possible for the businessman Sol Kerzner to set up this complex quite close to the population centres Johannesburg and Pretoria, where, amongst other things, striptease and gambling are offered, which activities had been forbidden in the Calvinist old South Africa. Besides that, internationally famous entertainers like rockstars perform here, who have always attracted many people.
Nowadays Sun City has lost the odour of sin. The name now stands for luxurious hotels, beautifully laid-out watergardens, excellent golf courses, unusual gambling halls, exclusive casinos and first-class entertainment shows.
The latest jewel in the chain of casino complexes is Lost City. It was planned in the style of a sunken, legendary African town. It is beautifully situated and imaginatively decorated. No wonder that Sun City attracts more than 25.000 visitors every day.
FINALLY.. I KNOW THAT I LOVE YOU
I KNOW..................................................................................................................................
Di Cafe jam 6 sore.
Terlihat Ryan dan Luisa sedang makan sambil bertengkar. Luisa merasa disepelekan dan tidak diperhatikan oleh Ryan karena pak Rasyid belum merestui hubungan mereka akan tetapi Ryan tidak berusaha juga untuk mendapatkan restu tersebut. Setelah mengantarkan Luisa di apartemennya, Ryan menyetir dengan melamun karena teringat pertengkarannya dengan Luisa.
....................................................................................................................................
Arini dan suaminya akan berangkat ke dokter kandungan naik sepeda motor. Mereka ingin menjalankan terapi agar dapat memiliki anak setelah 6 tahun perkawinan mereka yang belum kunjung juga diberi keturunan. Saat suami Arini akan parkir motornya, tiba-tiba dari arah belakang dia ditabrak oleh mobil Ryan. Ryan kaget dan berhenti untuk menolong. Suami Arini diangkat ke mobil Ryan untuk dibawa ke rumah sakit.
Suami Arini hanya sekali membuka matanya saat di pangkuan Arini, setelah itu tidak pernah membuka matanya lagi selamanya. Arini hanya dapat menangis melihatnya. Setelah sampai di rumah sakit, dokter mengatakan pada Arini bahwa suaminya tidak dapat ditolong lagi.
Ryan telepon kepada pak Rasyid tentang apa yang terjadi. Saat mengurus jenazah, pak Rasyid datang dan mereka pulang ke rumah Arini.
..................................................................................................................................
Setelah pemakaman suami Arini pada keesokan harinya, pak Rasyid dan Ryan mengungkapkan penyesalan dan minta maaf atas kejadian tersebut. Arini menerima dengan ikhlas dengan apa yang telah terjadi. Sehingga ketika mereka memberikan uang duka, ditolak oleh Arini.
...................................................................................................................................
Setelah kejadian tersebut terjalin komunikasi yang intens antara pak Rasyid dan Arini walaupun hanya lewat telepon untuk saling bertanya kabar.
Pak Rasyid meminta Arini untuk membantu di yayasannya, karena beliau kesulitan untuk meyeleksi proposal pengajuan beasiswa yang banyak sekali diterimanya. Tugas Arini adalah verifikasi kevalidan data proposal dengan kenyataan di lapangan. Sehingga Arini sering pergi untuk menemui para pemohon. Beberapa kali diantarkan sopir pak Rasyid untuk memverifikasi data. Setelah itu pak Rasyid memberikan mobil Avanza pada Arini.
................................................................................................................................
Arini dengan segala kegiatannya di yayasan masih juga sibuk dengan proyek desain yang datang langsung padanya. Mengetahui hal itu, pak Rasyid meminta Arini untuk merenovasi rumahnya.
Saat masuk ke desain kamar pribadi pak Rasyid dan Ryan, Arini berkonsultasi terlebih dahulu dengan mereka. Pak Rasyid hanya meminta di cat ulang saja tanpa merubah interior, karena kamarnya menyimpan banyak kenangan terhadap almarhum istrinya. Sedangkan Ryan tidak mau furniture di kamarnya bertambah maupun berkurang. Akan tetapi penataannya diserahkan sepenuhnya kepada Arini.
Renovasi rumah diperkirakan memakan waktu seminggu. Selama itu pak Rasyid dan Ryan pindah sementara di apartemen. Setelah selesai dan kembali ke rumahnya, mereka takjub dengan renovasi yang dilakukan oleh Arini.
..............................................................................................................................
Ryan menghadapi permasalahan pelik di perusahaannya. Dia mendapatkan komplain dari koleganya karena kedatangan barang telat di tempat tujuan baik untuk domestik maupun manca negara. Sehingga dia memerlukan banyak waktu untuk mendatangi kantor perwakilannya baik di dalam maupun luar negeri.
Pertama Ryan pergi ke Semarang dan Surabaya. Dilanjutkan ke Denpasar dan Batam dilanjutkan ke Singapore. Seminggu berikutnya di Jakarta, Ryan pergi ke Eropa dan Amerika selama 2 minggu berturut-turut.
Setelah semua kegiatannya tersebut, saat di kantor, Ryan terserang demam tinggi dan tidak dapat menelan makanan, karena lambung bengkak dan asam lambung naik. Ryan dilarikan ke rumah sakit karena muntah terus pingsan oleh sekretarisnya, dan sekretarisnya, Sacha menelepon pak Rasyid dan Luisa.
……………………………………………………………………………………
Ryan opname di rumah sakit selama 11 hari. Luisa menunggu Ryan disela-sela waktu bekerjanya. Bisa siang atau menginap pada malam harinya tergantung selesainya pekerjaan. Praktis Luisa istirahat dan tidur di rumah sakit selama Ryan diopname. Mereka ada waktu untuk saling memperhatikan dan berkomunikasi dengan baik, dimana selama ini ada kebuntuan dalam komunikasi mereka. Sehingga hubungan yang menggantung selama ini kembali menjadi mesra.
Pak Rasyid meminta Arini untuk menjaga Ryan saat Luisa sedang bekerja. Arini bekerja dalam diam. Arini tidak pernah berusaha untuk mengajak bicara Ryan, sedangkan Ryan tidak tahu apa yang dapat dibicarakan dengan Arini. Sehingga Arini hanya membaca selama menunggui Ryan dan Ryan hanya tidur selama ditunggui Arini.
Jika Luisa datang, sikap Ryan dan Luisa adalah saling merindukan, ceria, dan mesra. Di dalam keceriaan mereka, Arini membersihkan sisa makanan dan menatanya, setelah itu pulang, jam berapapun Luisa datang. Arini berpamitan hanya lewat tatapan mata dan mengangguk kepada Ryan.
...............................................................................................................................
Ryan istirahat di rumah selama dua hari. Luisa hanya dapat menjenguk Ryan pada siang hari, karena pak Rasyid bersikap tidak suka kalau dia datang menjenguk Ryan apalagi sampai menunggui sampai lama.
Karena harus merawat Ryan di rumah, pak Rasyid meminta pada Arini untuk menginap di rumahnya. Arini tinggal di guest house yang terpisah dari rumah induk. Dia mengatur pola makan, mempersiapkan obat yang harus diminum, serta membersihkan kamar jika Ryan sedang di kamar mandi.
..............................................................................................................................
Setiap satu minggu sekali Arini membuat daftar menu untuk keluarga pak Rasyid beserta cara memasaknya yang sehat. Daftar tersebut diberikan pada pembantunya. Sedangkan office boy dan sekretaris Ryan di kantor diberi daftar makanan dan minuman yang tidak dapat dimakan oleh Ryan. Sehingga kopi dan capucino kesukaan Ryan hilang dari pantry kantor.
Pada pukul 11 Arini datang ke rumah pak Rasyid untuk mengambil makan siang Ryan dan mengantarkan sendiri ke kantor. Makanan dititipkan pada satpam. Dan sesuai dengan permintaan Arini makanan itu diserahkan ke ob untuk diatur kembali di atas piring dan diletakkan di nampan sebelum diserahkan ke Ryan.
Suatu hari Arini tidak bisa mengantar makan siang Ryan, karena harus mencari bahan interior. Maka dia minta pak Sapto untuk mengantar makanan. Karena pak Sapto sudah datang pada saat jam makan, maka dia langsung ke ruangan Ryan dan menyerahkan rantang makanannya. Ryan kaget karena dia tidak terbiasa makan di rantang. Dia menanyakan dimana Arini. Dan dijawab pak Sapto kalau Arini harus pergi ke toko bahan interior.
Akhirnya rantang makanan diserahkan ke ob dan makanannya diletakkan di piring seperti biasanya. Tetapi karena sudah sebal maka Ryan tidak dapat menikmati makan siangnya, dan dia panggil ob untuk minta dibuatkan capucino. Dia tambah marah setelah tahu jika kopi dan capucino sudah tidak disediakan lagi di pantry atas perintah Arini.
..................................................................................................................................
Keesokan harinya Ryan menunggu Arini di rumahnya. Arini datang jam 10. begitu Arini turun dari mobil, Ryan langsung marah padanya. Ryan mempertanyakan alasan Arini untuk meniadakan kopi dan capucino di rumah maupun di kantornya. Arini begitu kaget dan syok mendengar suara keras Ryan. Dia hanya bisa memandangnya tanpa tahu harus menjawab apa. Ryan langsung menuju ke mobilnya untuk berangkat ke kantor.
Masih terkaget Arini ketika mendengar mobil Ryan melesat cepat hampir menanbrak dirinya. Kemudian dia masuk ke dapur untuk menemui mbok Nah. Mbok Nah cerita kalau tadi malam Ryan marah-marah karena tahu di rumah juga tidak ada kopi dan capucino. Arini hanya tersenyum saja dan dia mengambil air dingin di kulkas untuk menenangkan hatinya.
Selagi mbok Nah mempersiapkan makanan yang harus dibawa ke kantor, Arini ke dalam rumah untuk menemui pak Rasyid. Ternyata beliau sudah menunggu Arini di ruang kerjanya. Pak Rasyid minta maaf atas kekasaran Ryan kepada Arini. Dan beliau menceritakan bagaimana cintanya Ryan terhadap kopi dan capucino, karena ibunya almarhum juga sangat suka. Dan apabila Ryan merasa marah, dia akan selalu minum black coffe tanpa gula atau capucino dingin. Setelah itu sensasi yang didapat Ryan adalah ketenangan. Akhirnya Arini dapat memaklumi kemarahan Ryan terhadapnya.
.................................................................................................................................
Arini menata sendiri makan siang Ryan di piring dan membawa ke dalam ruangan saat makan siang. Ob dan sekretarisnya berusaha membantu tetapi Arini dengan lembut mengatakan bahwa biarkan saat ini dia untuk mempersiapkan sendiri makan siang untuk Ryan.
Arini masuk setelah mengetuk pintu. Ryan duduk membelakangi pintu karena sedang mencari buku di rak buku.
”Makan siangnya pak” kata Arini,
Ryan ; ”taruh aja di situ”
Setelah meletakkan makanan di meja,
Arini ; ”saya minta maaf karena tidak dapat menyediakan kopi dan capucino di rumah maupun kantor sesuai dengan nasihat dokter”
Ryan kaget mendengarnya, karena dia tidak menyangka bahwa yang mengantar makan siangnya adalah Arini. Belum sempat Ryan omong, tiba-tiba Luisa masuk ke ruangan Ryan, dan langsung mencium Ryan tanpa memperdulikan ada Arini. Arini ke luar ruangan dan menutup pintunya.
........................................................................................................................................
Setiap malam setelah pekerjaan Arini selesai, baik di yayasan maupun konsultan desainnya sendiri, Arini menyempatkan untuk datang ke rumah pak Rasyid untuk memastikan pada mbok Nah tentang menu yang yang akan disediakan besoknya. Kalau tidak sempat dia akan menelepon mbok Nah untuk memastikan itu.
Karena Arini melihat kebahagiaan di wajah pak Rasyid ketika diajak ngobrol, maka dia selalu menyempatkan waktu untuk selalu berkunjung ke rumah pak Rasyid di pagi dan malam hari. Jika betul-betul tidak ada waktu dia akan menyempatkan diri hanya untuk menelepon.
Pak Rasyid kasihan dengan Arini. Karena jarak antara rumah Arini dan rumahnya adalah 30 menit apabila jalan lancar. Jika macet bisa mencapai 1 jam. Maka dia meminta Arini untuk tinggal di rumahnya saja. Dan dia menawarkan guest house sebagai tempat tinggal dan studio Arini.
.......................................................................................................................................
Tidak mudah bagi Arini untuk pindah dari rumah yang sudah dihuni selama ini. Walaupun agak masuk di kampung, tapi lingkungannya sangat nyaman dan tetangganya ramah. Dia tidak dapat melupakan kenangan indah bersama almarhum suaminya. Semua kenangan seperti tergambar jelas di depan pelupuk matanya.
Akan tetapi dia juga berpikir untuk mengembangkan usahanya. Dia tidak mau hanya mengandalkan promosi konsultan desainnya dari mulut ke mulut saja. Dia mau lebih berkembang dan profesional sesuai dengan keahliannya sebagai arsitek. Maka dia menerima tawaran pak Rasyid untuk tinggal dan membuka konsultan desain di guest housenya. Sedangkan rumahnya disewakan 30 juta selama 2 tahun. Uang itu dipakai tambahan modal untuk mengembangkan usahanya.
..................................................................................................................................
Ryan tidak tahu tentang penawaran pak Rasyid pada Arini tersebut. Setelah tahu bahwa Arini pindah ke rumahnya, Ryan protes keras pada ayahnya. Dia tidak pernah mau untuk makan bareng di meja makan. Dia makan sebelum atau sesudah pak Rasyid dan Arini. Walaupun Ryan tidak mengatakan langsung padanya, Arini tahu kalau Ryan tidak setuju kalau dia pindah ke rumahnya. Arini hanya diam saja menerima perlakuan diam Ryan. Dia sadar akan kedudukannya yang hanya menumpang di rumah tersebut.
......................................................................................................................................
Usaha konsultan desain Arini maju pesat karena pak Rasyid juga mempromosikan ke teman-temannya. Pak Rasyid selalu memperkenalkan Arini sebagai anaknya. Desain yang dihasilkan Arini beragam. Dari desain keramik untuk lantai maupun hiasan dinding, desain furniture, desain interior, maupun bangunannya. Dia kerjakan sendiri desainnya, sedangkan penggarapannya diserahkan pada perajin-perajin yang sudah dikenal sebelumnya. Perajin2 ini sangat mengerti tentang desain yang dihasilkan Arini, sehingga produk yang dihasilkan sangat halus dan detail sesuai dengan desain Arini.
Ryan selalu melihat lampu guest house masih menyala saat dia pulang kerja atau dugem. Ryan pernah datang jam 3 pagi setelah dugem. Dan dilihatnya lampu guest house masih menyala.
........................................................................................................................................
Arini sangat sibuk mulai dari pagi sampai malam. Baik mengurus konsultan desainnya maupun yayasan pendidikan pak Rasyid. Akan tetapi selelah apapun, Arini tidak dapat tidur kalau Ryan belum pulang. Dia tidak tehu mengapa hal ini bisa terjadi. Maka sambil menunggu Ryan pulang, dia menyelesaikan semua pekerjaan.
Pada suatu ketika, pak Rasyid mendapat undangan reuni dengan teman-temannya di Kalimantan selama 4 hari. Beliau akan menghabiskan waktu 7 hari untuk berjalan-jalan di Kalimantan. Setelah paginya mengantarkan pak Rasyid ke bandara, Arini mengalami kelelahan yang luar biasa. Dia tidak dapat bangun. Dia telepon mbok Nah untuk mengantarkan makanannya ke guest house. Dan dia juga meminta untuk dibuatkan susu telor madu, untuk memulihkan tenaga.
Mbok Nah merasa heran, karena tidak biasanya Arini minta untuk dilayani. Biasanya dia melayani dirinya sendiri. Pernah mbok Nah akan melayani Arini, tapi Arini menolaknya. Arini bilang, selama kuat dia akan melayani dirinya sendiri.
Setelah mbok Nah masuk ke guest house, baru dia tahu kondisi Arini. Dia pucat, panas,dan lemah. Mbok Nah menyarankan untuk pergi ke dokter, tapi Arini tidak mau. Dia hanya ingin makan yang banyak dan minum susu setelah itu tidur. Karena hanya istirahat yang diinginkan saat ini. Arini meminta mbok Nah untuk tidak datang ke guest house kalau tidak dipanggil. Arini tidur dari siang sampai hampir siang keesokan harinya.
.......................................................................................................................................
Jam delapan malam, Ryan datang. Dilihatnya lampu guest house sudah padam. Mobil Arini terparkir di garasi. Dilihatnya mobil dan garasi bersih. Hal ini mengindikasikan kalau mobil sudah terparkir lama di garasi. Berarti Arini juga di rumah seharian ini. Ryan merasa heran karena tidak biasanya lampu guest house sudah padam pada jam 8 malam.
Keesokan harinya saat sarapan, Ryan makan dengan heran juga. Karena dia sarapan jam 8, dilihatnya masih terdapat dua piring yang belum terpakai. Berarti Arini belum sarapan. Biasanya Arini menemani bapaknya sarapan jam 7 setelah bapak jalan-jalan. Ryan berangkat ke kantor setelah itu.
........................................................................................................................................
Arini bangun jam 10 dengan wajah dan pikiran segar. Dia Langsung mandi dan sarapan. Mbok Nah gembira melihat Arini sudah seperti biasanya. Setelah itu Arini mengantarkan makan siang Ryan ke kantornya.
Dari kantor Ryan, Arini menuju perajin keramik dan furniturenya. Banyak sekali yang dia pesan untuk proyeknya bulan depan di Surabaya. Saat hampir magrib, Arini pergi ke penjahit baju langganannya untuk fitting beberapa baju yang dipesannya. Arini mendesain sendiri baju dan kainnya. Arini juga sedang belajar untuk memanfaatkan sisa-sisa perca menjadi sesuatu yang menarik sebagai bagian dari desain interior.
Arini sampai rumah jam 10 malam. Dilihatnya mobil Ryan sudah terparkir di garasi. Langsung menuju dapur. Dia tanya ke mbok Nah apakah Ryan sudah makan malam. Dan mbok Nah bilang sudah, tetapi meja makan belum dibersihkan karena Arini belum makan malam.
Arini minta mbok Nah membersihkan meja karena dia akan makan di dapur saja. Dia ingin masak cah sawi daging. Arini makan malam dengan nasi lauk cah sawi daging di dapur.
.....................................................................................................................................
Ketika ob membawa nampan makan siangnya, Ryan bertanya siapa yang membawa makan siang itu. Ob menjawab kalau Arini yang mmbawa dan mempersiapkan sendiri makan siang di kantornya. Ryan langsung bertanya, dimana Arini sekarang. Ob menjawab kalau baru saja Arini pergi.
Jam tujuh Ryan sudah pulang ke rumah. Sebetulnya Luisa tadi menelepon untuk minta ditemani jalan-jalan di mall. Tetapi dia lagi malas keluar. Ryan ingin segera pulang ke rumah. Dilihatnya lampu luar guest house belum menyala dan mobil Arini tidak ada di garasi. Berarti Arini belum pulang. Ryan makan malam sendiri.
Jam 10 didengarnya mobil Arini datang. Dan 10 menit kemudian mbok Nah datang untuk membersihkan meja. Ryan melarang karena Arini belum makan. Mbok Nah bilang kalau Arini makan di dapur. Ryan bertanya mengapa makan di dapur. Mbok Nah jawab karena Arini ingin memasak sendiri masakan kesukaannya dan langsung memakannya.
......................................................................................................................................
Ketika sarapan pagi jam 8, Ryan melihat Arini sedang berenang. Dilihatnya 2 piring masih menelungkup. Ryan sarapan sendiri seperti biasanya. 30 menit kemudian Ryan berangkat ke kantor. Dan dia sudah tidak melihat Arini di kolam renang.
Begitulah setiap hari selama pak Rasyid di Kalimantan. Arini selalu berusaha tidak masuk ke rumah induk apabila Ryan di rumah. Dan Ryan selalu penasaran untuk selalu tahu keberadaan Arini. Karena dia merasa tidak pernah bertemu langsung walaupun tinggal satu rumah.
........................................................................................................................................
Pada hari kelima, Arini bangun jam 5. setelah olah raga dan mandi dia meneruskan desain interior hotel temannya di Surabaya yang akan dikerjakan bulan depan. Pagi itu Arini mendapat ide tentang penempatan lukisan di lobby dan suite room. Jam 7.50 dia sudah tidak tertahan laparnya. Dia baru ingat, kalau kemaren malam tidak makan. Karena datang jam 9 langsung mandi dan tidur.
Saat Arini sarapan, Ryan datang ke meja makan.
Arini : selamat pagi
Ryan : Pagi.
Suasana sunyi. diam. Hanya terdengar suara sendok. Arini menyelesaikan sarapan secepat mungkin agar terhindar dari suasana tidak enak tersebut. Ketika Arini akan beranjak dari tempat duduknya, Ryan berkata,
Ryan : mengapa tidak pernah makan di meja makan? Menghindar dari saya atau takut?
Arini : tidak ada alasan bagi saya untuk menghindar atau takut
Ryan : terus...
Arini : tidak terus tapi berhenti (sambil tersenyum)
Wajah Ryan melunak
Ryan : maafkan aku atas kekasaranku selama ini
Arini : tidak ada yang perlu dimaafkan. Maafkan saya juga kalau tidak dapat menyediakan kopi dan capucino di rumah maupun di kantor. Kalau masih menginginkan dapat beli sendiri di cafe atau supermarket. Jadi kalau nanti anda sakit lambung lagi, paling tidak saya dapat menenangkan diri sendiri kalau bukan makanan atau minuman yang saya sediakan yang menyebabkan itu. Tapi jangan kuatir, kalau di rumah sakit saya akan ikut merawat.
Ryan : bisa tidak memanggil saya anda?
Arini : bagaiman memanggil yang sopan?
Ryan : panggil saja Ryan
Arini : maaf, tidak bisa
Ryan : mengapa?
Arini : tidak sopan
Ryan : kalau mas?
Arini : susah
Ryan : apanya yang susah
Arini : ya susah aja
Ryan : terserah kamulah mau panggil aku apa. Aku berangkat dulu ke kantor.
Arini : ya, hati-hati
Ryan tersentak mendengar perkataan Arini. Dia begitu tersentuh. Dari kata-kata sederhana itu dia dapat menangkap kepedulian yang sangat besar dari Arini untuknya.
Ryan masuk ke kamarnya untuk mengambil tas. Saat keluar dilihatnya arini sedang membersihkan meja, Ryan tersenyum ketika mata mereka beradu. Arini tersenyum pula saat melihatnya.
...................................................................................................................................
Ryan selalu teringat dengan senyum manis Arini selama menyetir mobilnya. Sesampai di kantor, dia berpesan ke sekretarisnya, kalau Arini datang membawa makan siang, tolong untuk memberitahunya. Dan perintahkan ob untuk tidak di dapur selama Arini mempersiapkan makan siang.
Jam 12.05 sekretarisnya menelepon, kalau Arini sedang menuju dapur untuk mempersiapkan makan siang. Ryan menyusul ke dapur dan menyapa Arini. Selagi Arini mempersiapkan di piring, Ryan mengambil piring sendok garpu dan gelas kosong. Setelah itu dia mendahului pergi ke ruangannya.
Arini datang mengetuk dan membuka pintu.
Arini : siang. Maaf ob tidak berada di dapur. Jadi saya antarkan
Ryan : siang juga. Letakkan di meja bulat itu.
Arini : tidak di meja biasanya?
Ryan : tidak. Disitu saja
Di meja bulat sudah tersedia dua kursi dan piring sendok garpu serta gelas yang diambil Ryan sendiri di dapur.
Ryan : duduklah. Ayo kita makan bareng makanan ini
Arini : hah..
Ryan : kenapa. Kamu kasih racun yo, sehingga kamu nggak mau makan makanan ini
Arini : bukan. Makanannya bersih kok. Tapi heran aja
Ryan : kenapa heran. Ayo makan. Mau nasi seberapa.
Arini : jangan banyak-banyak. Tadi khan Cuma bawa satu porsi untuk kamu.
Ryan : alhamdulillah
Arini : Kenapa?
Ryan : kamu sudah bisa berkamu denganku
Arini : maaf
Ryan : ndak pa pa. Aku suka kok
Makan siang terjadi dalam suasana penuh keakraban. Desertnya puding dengan es krim. Ketika makan es krim, Arini berlepotan. Ryan berdiri dan mengambil tisu di mejanya. Diusapnya lembut bibir Arini dengan tisu.
Ryan : maaf. Berlepotan
Wajah Arini merah karena malu.
Ryan : terimakasih sudah menemaniku makan siang. Mau kemana setelah ini?
Arini : akan ke perajin keramik untuk memberikan desain.
Ryan : dimana?
Arini : di Bogor
Ryan : hah .. Bogor? Dengan siapa?
Arini : seperti biasanya. Sendiri
Ryan : gila kamu. Langsung pulang khan?
Arini : ya iyalah. Kalau nggak pulang mo nginep dimana.
Ryan : tak antar ya
Arini : please deh. Seperti biasalah. Aku khan biasanya juga sendiri urus seperti ini.
Ryan : tapi khan selama ini aku nggak tahu. Setelah tahu aku jadi khawatir.
Arini : tenang. Aku khan udah biasa urus begini sendiri. Ok
Ryan : ok. Hati-hati ya. Kalau ada apa-apa telepon ya!
Arini : telpon? Kemana? Ke rumah?
Ryan : bukan. Ke hpku
Arini : maaf, aku belum punya nomernya
Ryan : aduh, lupa aku. Aku khan juga belum mempunyai nomermu.
Mereka tertawa bersama dan saling menukar nomor hp.
...................................................................................................................................
DICERITSKSN bagaimana paniknya Ryan ketika jam 9 Arini belum datang. Padahal Luisa sedang menginap di rumah Ryan. Sehingga Luisa cemburu
Jam 8 malam Ryan sudah datang. Dilihatnya lampu guest house belum menyala dan mobil Arini tidak ada di garasi. 30 menit kemudian Luisa datang. Ryan sedang mandi saat Luisa datang. Luisa langsung masuk ke kamar Ryan. Mereka makan bersama. Ryan makan dengan gelisah karena memikirkan Arini belum datang. Luisa berusaha mencairkan suasana yang dingin.
Jam 21.30 mbok Nah membereskan meja makan.
Ryan : jangan dibereskan. Arini belum makan
Mbok Nah: kata non Arini, kalau dia belum datang sampai jam 9 malam, tolong dibersihkan saja meja makannya kalau tuan sudah selesai. Tidak usah menunggu non Arini makan.
Ryan : ya sudah
..................................................................................................................................
Jam 10 Arini belum datang. Ryan mondar-mandir sambil menelepon. Tetapi Arini tidak mengangkat teleponnya. Sepuluh menit kemudian Arini datang. Ryan langsung marah ke Arini,
Ryan : mengapa kamu tidak mengangkat telepon?
Arini : maaf. Saya mendengar panggilan itu. Tetapi saya tidak pernah mengangkat telepon saat mengemudi. Mari. Selamat malam Luisa.
Luisa : Malam
Ryan : Sudah makan?
Arini : terimakasih
Arini masuk ke dapur
......................................................................................................................................
Luisa dan Ryan kembali ke ruang tengah. Sambil duduk berdampingan menonton tv
Luisa : kenapa kamu marah sama Arini?
Ryan : sebel aja. Ditelepon kok tidak diangkat. Dia gak tahu apa, kalau aku khawatir.
Luisa : mengapa khawatir?
Ryan : ini khan sudah malam. Belum datang. Ditelepon tidak diangkat
Luisa : aneh
Ryan : kamu yang aneh.
Luisa : Ada apa dengan kamu?
Ryan : ada apa? Tidak ada apa-apa.
Luisa : sepertinya kamu khawatir banget
Ryan : ya, aku khawatir banget
Luisa : (menghela napas panjang) sepertinya kamu sudah jatuh cinta
Ryan menoleh kaget ke Luisa
........................................................................................................................................
Di dapur Arini tidak menemukan mbok Nah. Mungkin sudah tidur. Karena sudah malas makan, Arini hanya makan apel dan membuat segelas susu panas. Sambil membawa kue, Arini kembali ke kamarnya.
Setelah mandi, Arini teringat dengan contoh kayu, keramik, dan kain di bagasi mobilnya. Diturunkan semua contoh itu dari mobilnya. Sambil menggambar di atas kertas, Arini melihat televisi.
...................................................................................................................................
Luisa sudah tidur di kamar Ryan. Ryan tidak dapat tidur. Dia pergi ke ruang kerja ayahnya. Diambil sebuah buku dan berusaha untuk membacanya. Akan tetapi dia tidak bisa berkonsentrasi. Dibukanya komputer. Ryan browsing sambil membaca email. Tidak terasa sudah jam 1 dini hari. Dimatikannya komputer. Dia keluar di dekat kolam renang. Dilihatnya lampu guest house masih menyala. Ryan mengetuk pintu guest house.
Ryan : (knok...knok...knok..) Arini, ini aku
Arini : (membuka pintu) silakan masuk
Ryan : masih sibuk
Arini : tidak juga. Mumpung lagi punya mood. Ada perlu?
Ryan : maaf. Tadi aku marah-marah sama kamu
Arini : ndak apa-apa kok. Lumayan. Obat diet
Ryan : kok obat diet
Arini : gimana tidak menjadi obat diet. Aku langsung kenyang. Padahal tadi lapar banget. Lumayan khan. Jadi obat diet
Ryan : jadi belum tidur sampe jam segini karena lapar?
Arini : tidak juga. Karena emang belum ngantuk. Boleh aku tahu mengapa tadi marah banget. Bener-bener bikin aku kenyang dan tidak mengantuk karena semprotanmu tadi.
Ryan : tahu nggak sih kamu itu. Kalau aku sangat khawatir. Udah malam. Telepon ndak diangkat.
Arini : mengapa harus khawatir. Aku sudah biasa seperti itu. Jam berapapun pasti pulang ke rumah.
Ryan : tetapi aku khawatir
Arini : sudahlah. Aku khan sudah selamat sampai rumah.
Ryan : Don’t do it again
Arini : Which’s one?
Ryan : both. Late back home and cannot be reached by phone
Arini : why?
Ryan : no special reason
Arini hanya dapat tersenyum dan diam saja.
Ryan : oke. Aku balik ya. Good night and have nice dream
Arini : you too.
Ryan keluar dari guest house dan Arini menutup pintunya.
………………………………………………………………………………………..
Sejak saat itu Ryan sudah dapat menerima keberadaan Arini di rumahnya. Ketika pak Rasyid datang dari Kalimantan, beliau dapat melihat perubahan yang terjadi pada anaknya. Sekarang Ryan mau sarapan dan makan malam bersama. Terlihat juga Ryan bersikap manis pada Arini.
Arini sedang sibuk untuk mempersiapkan segala sesuatunya yang akan dikerjakan saat di Surabaya minggu depan. Dia sudah mengirimkan keramik untuk interior hotel, mengepak lukisan dari kain perca, serta sedang merancang furniture, peralatan makan, serta hiasan perak. Rencananya dia akan pergi ke Surabaya selama 1 minggu. Sebelumnya dia mampir dulu ke Kasongan untuk pesan hiasan perak, dan ke Jogjakarta untuk pesan peralatan makan untuk tamu hotel dan furniture yang akan diletakkan di lobby dan suite room.
.....................................................................................................................................
Arini sudah mempersiapkan semua urusannya di rumah pada mbok Nah. Dan urusan yayasan pendidikan dapat dilakukan dari Surabaya.
Saat makan malam sebelum Arini berangkat ke Jogjakarta. Jam 7 Ryan sudah pulang dari kantor. Pak Rasyid, Ryan, dan Arini makan malam bersama.
Arini : seberapa nasinya pak?
Pak Rasyid : sedikit saja. Sama sayur itu aja.
Arini : lauknya pak?
Pak Rasyid : ndak usah. Nanti tak ambil sendiri.
Arini : mana piringnya Ryan
Ryan : terimakasih. Aku tak ambil sendiri saja
Pak Rasyid : kamu besok berangkat jam berapa?
Arini : pesawatnya jam 11. saya berangkat dari rumah jam 8. boleh saya pinjam pak Sapto untuk antar saya pak? (Arini bertanya ke pak Rasyid)
Ryan : aku besok yang antar kamu ke bandara
Arini : jangan. Ndak perlu. Biar pak Sapto aja yang antar
Pak Rasyid : besok aku juga berangkat setelah sarapan ke Depok untuk nemuin temanku. Kamu biar diantar Ryan aja ya Arini. Maaf ya
Arini : ndak pa pa pak. Biar saya nanti naik taxi saja kalau begitu.
Ryan : ndak usah naik taxi. Besok aku yang antar. Berapa hari kamu pergi?
Arini : di Jogja 2 ato 3 hari. Sedangkan di Surabaya minimal seminggu. Tapi bisa-bisa sampai satu bulan.
Ryan : lama banget.
Pak Rasyid : kenapa? Apa kamu nanti bakal kangen sama Arini kalau dia pergi lama?
Ryan : (sambil tersipu) ya bukan begitu
Pak Rasyid : terus kenapa?
Ryan : ya... ndak pa pa.
Arini : bapak pintar menggoda juga
Ryan : itulah bakat terpendam papa. Suka ledekin orang
Pak Rasyid : aku hanya ledekin orang yang kucintai dan pada saat yang tepat
......................................................................................................................................
Arini tidak pas hatinya kalau ke bandara diantar Ryan. Setelah sarapan dipanggilnya taxi. Pak Rasyid sudah pergi ke Depok dengan pak Sapto setelah sarapan. 10 menit kemudian taxi datang. Arini memasukkan barang-barangnya ke bagasi taxi. Kemudian dia ke kamar Ryan untuk pamit.
Arini : (knok knok)
Ryan : (membuka pintu) sudah siap. Sebentar ya (sambil balik dan mengambil tas)
Arini : tidak usah diantar. Aku sudah panggil taxi. Barang-barangku sudah ditaxi
Ryan : apa?
Sambil menatap tajam Arini. Dia banting pintu kamarnya dan langsung pergi ke depan. Ryan menghampiri sopir taxi.
Ryan : maaf pak ndak jadi. Tolong barang-barang ini dipindah ke mobil itu. Dan ini uang ganti ruginya(sambil menyodorkan uang 50 ribu)
Sopir taxi : baik pak. Terimakasih
Taxi pergi setelah barang Arini dipindahkan ke mobil Ryan.
Ryan : masuk (sambil membukakan pintu mobil untuk Arini)
Arini masuk ke mobil. Kemudian mereka pergi bersama ke bandara.
......................................................................................................................................
Ada seperempat jam mereka berdua sibuk dengan pikirannya masing-masing. Ryan masih berusaha menenangkan dirinya yang sedang marah, sedangkan Arini melihatnya sambil ketakutan.
Ryan : tahu gak sih kamu kalo aku marah banget. Mengapa panggil taxi? Aku kemaren kan sudah bilang akan antar kamu.
Arini : ngapain marah banget sih. Aku kan gak mau ngrepotin kamu, maka aku panggil taxi.
Ryan : siapa yang direpotin.. sebel aku
Arini hanya diam saja. Setelah 5 menit.
Ryan : kok diam saja
Arini hanya menoleh dan menghela napas panjang. Setelah itu merilekkan badan serta menutup matanya.
Ryan : jangan gitu dong. Marah ya
Arini : (sambil masih tetap memejamkan matanya) aku tidak suka bertengkar apalagi di pagi hari. Saat kamu marah seperti tadi, aku selalu kehilangan kata-kata
Ryan : maaf.
Arini : ndak pa pa. Aku juga minta maaf membuatmu marah tadi.
Ryan : (sambil tersenyum menggoda) boleh marahnya saat kapan?
Arini : kalau bisa jangan marah ya. Aku takut
Ryan : kenapa takut?
Arini : karena sejak awal aku kenal kamu, selalu ketakutan
Ryan langsung mengerem dan meminggirkan mobilnya. Saat itu mereka sudah sampai di tol bandara. Dia keluar dan membuka pintu samping tempat duduk Arini. Kemudian sambil berlutut dia menangis. dan diraihnya tangan Arini.
Ryan : dari lubuk hatiku yang paling dalam aku menyesal telah menyebabkan suamimu meninggal. Kejadian itu karena kecerobohanku. Itulah kejadian yang paling aku sesali dalam hidupku. Maukah kamu memaafkan aku, Arini?
Arini kaget. Kemudian dia berdiri.
Arini : sudahlah Ryan. Aku sudah memaafkan sejak lama. Umur adalah takdir. Dan aku ikhlas menerimanya. Heh.. jangan nangis gitu dong. (sambil mengusap air mata Ryan) Jelek. Heh.... jam berapa ini? Aku telat lho.
Ryan mencium tangan Arini. Mereka melanjutkan perjalanan. Saat masuk gerbang bandara
Ryan : terminal berapa Arini?
Arini : 1A
Ryan : hah... 1A. Are you serious? Mengapa pakai low cost carrier? Setelah ini jangan naik dari sini? Ok?
Arini : mulai deh.. marah-marah. Ngatur. Nggak boleh ini nggak boleh itu.
Ryan : bukannya aku mau marah lagi atau sok ngatur. Tapi aku khawatir. Saat dari Jogja ke Surabaya jangan naik low cost carrier ya.
Arini : kenapa. Khan murah. Bonus selamat lagi
Ryan : jangan main-main kamu. Ini serius.
Arini : emangnya aku hidup kurang serius apa?
Ryan : pokoknya sampai sana harus telepon. Kalau kelamaan aku yang akan telepon.
Arini : sudahlah. Tenang aja. Aku berangkat ya
Ryan : hati-hati ya. Jangan lupa selalu telepon
.....................................................................................................................................
Ternyata Ryan yang sering telepon. Dia bisa telepon berjam-jam kalau malam. Sampai Arini mengantuk dan tertidur, Ryan masih cerita di ujung telepon. Sadar kalau tidak ada respon, baru Ryan mematikan hpnya.
......................................................................................................................................
cerita tentang kegiatan Arini selama di Surabaya
.......................................................................................................................................
Cerita bagaimana gundahnya Ryan selama Arini pergi.
Di Cafe jam 6 sore.
Terlihat Ryan dan Luisa sedang makan sambil bertengkar. Luisa merasa disepelekan dan tidak diperhatikan oleh Ryan karena pak Rasyid belum merestui hubungan mereka akan tetapi Ryan tidak berusaha juga untuk mendapatkan restu tersebut. Setelah mengantarkan Luisa di apartemennya, Ryan menyetir dengan melamun karena teringat pertengkarannya dengan Luisa.
....................................................................................................................................
Arini dan suaminya akan berangkat ke dokter kandungan naik sepeda motor. Mereka ingin menjalankan terapi agar dapat memiliki anak setelah 6 tahun perkawinan mereka yang belum kunjung juga diberi keturunan. Saat suami Arini akan parkir motornya, tiba-tiba dari arah belakang dia ditabrak oleh mobil Ryan. Ryan kaget dan berhenti untuk menolong. Suami Arini diangkat ke mobil Ryan untuk dibawa ke rumah sakit.
Suami Arini hanya sekali membuka matanya saat di pangkuan Arini, setelah itu tidak pernah membuka matanya lagi selamanya. Arini hanya dapat menangis melihatnya. Setelah sampai di rumah sakit, dokter mengatakan pada Arini bahwa suaminya tidak dapat ditolong lagi.
Ryan telepon kepada pak Rasyid tentang apa yang terjadi. Saat mengurus jenazah, pak Rasyid datang dan mereka pulang ke rumah Arini.
..................................................................................................................................
Setelah pemakaman suami Arini pada keesokan harinya, pak Rasyid dan Ryan mengungkapkan penyesalan dan minta maaf atas kejadian tersebut. Arini menerima dengan ikhlas dengan apa yang telah terjadi. Sehingga ketika mereka memberikan uang duka, ditolak oleh Arini.
...................................................................................................................................
Setelah kejadian tersebut terjalin komunikasi yang intens antara pak Rasyid dan Arini walaupun hanya lewat telepon untuk saling bertanya kabar.
Pak Rasyid meminta Arini untuk membantu di yayasannya, karena beliau kesulitan untuk meyeleksi proposal pengajuan beasiswa yang banyak sekali diterimanya. Tugas Arini adalah verifikasi kevalidan data proposal dengan kenyataan di lapangan. Sehingga Arini sering pergi untuk menemui para pemohon. Beberapa kali diantarkan sopir pak Rasyid untuk memverifikasi data. Setelah itu pak Rasyid memberikan mobil Avanza pada Arini.
................................................................................................................................
Arini dengan segala kegiatannya di yayasan masih juga sibuk dengan proyek desain yang datang langsung padanya. Mengetahui hal itu, pak Rasyid meminta Arini untuk merenovasi rumahnya.
Saat masuk ke desain kamar pribadi pak Rasyid dan Ryan, Arini berkonsultasi terlebih dahulu dengan mereka. Pak Rasyid hanya meminta di cat ulang saja tanpa merubah interior, karena kamarnya menyimpan banyak kenangan terhadap almarhum istrinya. Sedangkan Ryan tidak mau furniture di kamarnya bertambah maupun berkurang. Akan tetapi penataannya diserahkan sepenuhnya kepada Arini.
Renovasi rumah diperkirakan memakan waktu seminggu. Selama itu pak Rasyid dan Ryan pindah sementara di apartemen. Setelah selesai dan kembali ke rumahnya, mereka takjub dengan renovasi yang dilakukan oleh Arini.
..............................................................................................................................
Ryan menghadapi permasalahan pelik di perusahaannya. Dia mendapatkan komplain dari koleganya karena kedatangan barang telat di tempat tujuan baik untuk domestik maupun manca negara. Sehingga dia memerlukan banyak waktu untuk mendatangi kantor perwakilannya baik di dalam maupun luar negeri.
Pertama Ryan pergi ke Semarang dan Surabaya. Dilanjutkan ke Denpasar dan Batam dilanjutkan ke Singapore. Seminggu berikutnya di Jakarta, Ryan pergi ke Eropa dan Amerika selama 2 minggu berturut-turut.
Setelah semua kegiatannya tersebut, saat di kantor, Ryan terserang demam tinggi dan tidak dapat menelan makanan, karena lambung bengkak dan asam lambung naik. Ryan dilarikan ke rumah sakit karena muntah terus pingsan oleh sekretarisnya, dan sekretarisnya, Sacha menelepon pak Rasyid dan Luisa.
……………………………………………………………………………………
Ryan opname di rumah sakit selama 11 hari. Luisa menunggu Ryan disela-sela waktu bekerjanya. Bisa siang atau menginap pada malam harinya tergantung selesainya pekerjaan. Praktis Luisa istirahat dan tidur di rumah sakit selama Ryan diopname. Mereka ada waktu untuk saling memperhatikan dan berkomunikasi dengan baik, dimana selama ini ada kebuntuan dalam komunikasi mereka. Sehingga hubungan yang menggantung selama ini kembali menjadi mesra.
Pak Rasyid meminta Arini untuk menjaga Ryan saat Luisa sedang bekerja. Arini bekerja dalam diam. Arini tidak pernah berusaha untuk mengajak bicara Ryan, sedangkan Ryan tidak tahu apa yang dapat dibicarakan dengan Arini. Sehingga Arini hanya membaca selama menunggui Ryan dan Ryan hanya tidur selama ditunggui Arini.
Jika Luisa datang, sikap Ryan dan Luisa adalah saling merindukan, ceria, dan mesra. Di dalam keceriaan mereka, Arini membersihkan sisa makanan dan menatanya, setelah itu pulang, jam berapapun Luisa datang. Arini berpamitan hanya lewat tatapan mata dan mengangguk kepada Ryan.
...............................................................................................................................
Ryan istirahat di rumah selama dua hari. Luisa hanya dapat menjenguk Ryan pada siang hari, karena pak Rasyid bersikap tidak suka kalau dia datang menjenguk Ryan apalagi sampai menunggui sampai lama.
Karena harus merawat Ryan di rumah, pak Rasyid meminta pada Arini untuk menginap di rumahnya. Arini tinggal di guest house yang terpisah dari rumah induk. Dia mengatur pola makan, mempersiapkan obat yang harus diminum, serta membersihkan kamar jika Ryan sedang di kamar mandi.
..............................................................................................................................
Setiap satu minggu sekali Arini membuat daftar menu untuk keluarga pak Rasyid beserta cara memasaknya yang sehat. Daftar tersebut diberikan pada pembantunya. Sedangkan office boy dan sekretaris Ryan di kantor diberi daftar makanan dan minuman yang tidak dapat dimakan oleh Ryan. Sehingga kopi dan capucino kesukaan Ryan hilang dari pantry kantor.
Pada pukul 11 Arini datang ke rumah pak Rasyid untuk mengambil makan siang Ryan dan mengantarkan sendiri ke kantor. Makanan dititipkan pada satpam. Dan sesuai dengan permintaan Arini makanan itu diserahkan ke ob untuk diatur kembali di atas piring dan diletakkan di nampan sebelum diserahkan ke Ryan.
Suatu hari Arini tidak bisa mengantar makan siang Ryan, karena harus mencari bahan interior. Maka dia minta pak Sapto untuk mengantar makanan. Karena pak Sapto sudah datang pada saat jam makan, maka dia langsung ke ruangan Ryan dan menyerahkan rantang makanannya. Ryan kaget karena dia tidak terbiasa makan di rantang. Dia menanyakan dimana Arini. Dan dijawab pak Sapto kalau Arini harus pergi ke toko bahan interior.
Akhirnya rantang makanan diserahkan ke ob dan makanannya diletakkan di piring seperti biasanya. Tetapi karena sudah sebal maka Ryan tidak dapat menikmati makan siangnya, dan dia panggil ob untuk minta dibuatkan capucino. Dia tambah marah setelah tahu jika kopi dan capucino sudah tidak disediakan lagi di pantry atas perintah Arini.
..................................................................................................................................
Keesokan harinya Ryan menunggu Arini di rumahnya. Arini datang jam 10. begitu Arini turun dari mobil, Ryan langsung marah padanya. Ryan mempertanyakan alasan Arini untuk meniadakan kopi dan capucino di rumah maupun di kantornya. Arini begitu kaget dan syok mendengar suara keras Ryan. Dia hanya bisa memandangnya tanpa tahu harus menjawab apa. Ryan langsung menuju ke mobilnya untuk berangkat ke kantor.
Masih terkaget Arini ketika mendengar mobil Ryan melesat cepat hampir menanbrak dirinya. Kemudian dia masuk ke dapur untuk menemui mbok Nah. Mbok Nah cerita kalau tadi malam Ryan marah-marah karena tahu di rumah juga tidak ada kopi dan capucino. Arini hanya tersenyum saja dan dia mengambil air dingin di kulkas untuk menenangkan hatinya.
Selagi mbok Nah mempersiapkan makanan yang harus dibawa ke kantor, Arini ke dalam rumah untuk menemui pak Rasyid. Ternyata beliau sudah menunggu Arini di ruang kerjanya. Pak Rasyid minta maaf atas kekasaran Ryan kepada Arini. Dan beliau menceritakan bagaimana cintanya Ryan terhadap kopi dan capucino, karena ibunya almarhum juga sangat suka. Dan apabila Ryan merasa marah, dia akan selalu minum black coffe tanpa gula atau capucino dingin. Setelah itu sensasi yang didapat Ryan adalah ketenangan. Akhirnya Arini dapat memaklumi kemarahan Ryan terhadapnya.
.................................................................................................................................
Arini menata sendiri makan siang Ryan di piring dan membawa ke dalam ruangan saat makan siang. Ob dan sekretarisnya berusaha membantu tetapi Arini dengan lembut mengatakan bahwa biarkan saat ini dia untuk mempersiapkan sendiri makan siang untuk Ryan.
Arini masuk setelah mengetuk pintu. Ryan duduk membelakangi pintu karena sedang mencari buku di rak buku.
”Makan siangnya pak” kata Arini,
Ryan ; ”taruh aja di situ”
Setelah meletakkan makanan di meja,
Arini ; ”saya minta maaf karena tidak dapat menyediakan kopi dan capucino di rumah maupun kantor sesuai dengan nasihat dokter”
Ryan kaget mendengarnya, karena dia tidak menyangka bahwa yang mengantar makan siangnya adalah Arini. Belum sempat Ryan omong, tiba-tiba Luisa masuk ke ruangan Ryan, dan langsung mencium Ryan tanpa memperdulikan ada Arini. Arini ke luar ruangan dan menutup pintunya.
........................................................................................................................................
Setiap malam setelah pekerjaan Arini selesai, baik di yayasan maupun konsultan desainnya sendiri, Arini menyempatkan untuk datang ke rumah pak Rasyid untuk memastikan pada mbok Nah tentang menu yang yang akan disediakan besoknya. Kalau tidak sempat dia akan menelepon mbok Nah untuk memastikan itu.
Karena Arini melihat kebahagiaan di wajah pak Rasyid ketika diajak ngobrol, maka dia selalu menyempatkan waktu untuk selalu berkunjung ke rumah pak Rasyid di pagi dan malam hari. Jika betul-betul tidak ada waktu dia akan menyempatkan diri hanya untuk menelepon.
Pak Rasyid kasihan dengan Arini. Karena jarak antara rumah Arini dan rumahnya adalah 30 menit apabila jalan lancar. Jika macet bisa mencapai 1 jam. Maka dia meminta Arini untuk tinggal di rumahnya saja. Dan dia menawarkan guest house sebagai tempat tinggal dan studio Arini.
.......................................................................................................................................
Tidak mudah bagi Arini untuk pindah dari rumah yang sudah dihuni selama ini. Walaupun agak masuk di kampung, tapi lingkungannya sangat nyaman dan tetangganya ramah. Dia tidak dapat melupakan kenangan indah bersama almarhum suaminya. Semua kenangan seperti tergambar jelas di depan pelupuk matanya.
Akan tetapi dia juga berpikir untuk mengembangkan usahanya. Dia tidak mau hanya mengandalkan promosi konsultan desainnya dari mulut ke mulut saja. Dia mau lebih berkembang dan profesional sesuai dengan keahliannya sebagai arsitek. Maka dia menerima tawaran pak Rasyid untuk tinggal dan membuka konsultan desain di guest housenya. Sedangkan rumahnya disewakan 30 juta selama 2 tahun. Uang itu dipakai tambahan modal untuk mengembangkan usahanya.
..................................................................................................................................
Ryan tidak tahu tentang penawaran pak Rasyid pada Arini tersebut. Setelah tahu bahwa Arini pindah ke rumahnya, Ryan protes keras pada ayahnya. Dia tidak pernah mau untuk makan bareng di meja makan. Dia makan sebelum atau sesudah pak Rasyid dan Arini. Walaupun Ryan tidak mengatakan langsung padanya, Arini tahu kalau Ryan tidak setuju kalau dia pindah ke rumahnya. Arini hanya diam saja menerima perlakuan diam Ryan. Dia sadar akan kedudukannya yang hanya menumpang di rumah tersebut.
......................................................................................................................................
Usaha konsultan desain Arini maju pesat karena pak Rasyid juga mempromosikan ke teman-temannya. Pak Rasyid selalu memperkenalkan Arini sebagai anaknya. Desain yang dihasilkan Arini beragam. Dari desain keramik untuk lantai maupun hiasan dinding, desain furniture, desain interior, maupun bangunannya. Dia kerjakan sendiri desainnya, sedangkan penggarapannya diserahkan pada perajin-perajin yang sudah dikenal sebelumnya. Perajin2 ini sangat mengerti tentang desain yang dihasilkan Arini, sehingga produk yang dihasilkan sangat halus dan detail sesuai dengan desain Arini.
Ryan selalu melihat lampu guest house masih menyala saat dia pulang kerja atau dugem. Ryan pernah datang jam 3 pagi setelah dugem. Dan dilihatnya lampu guest house masih menyala.
........................................................................................................................................
Arini sangat sibuk mulai dari pagi sampai malam. Baik mengurus konsultan desainnya maupun yayasan pendidikan pak Rasyid. Akan tetapi selelah apapun, Arini tidak dapat tidur kalau Ryan belum pulang. Dia tidak tehu mengapa hal ini bisa terjadi. Maka sambil menunggu Ryan pulang, dia menyelesaikan semua pekerjaan.
Pada suatu ketika, pak Rasyid mendapat undangan reuni dengan teman-temannya di Kalimantan selama 4 hari. Beliau akan menghabiskan waktu 7 hari untuk berjalan-jalan di Kalimantan. Setelah paginya mengantarkan pak Rasyid ke bandara, Arini mengalami kelelahan yang luar biasa. Dia tidak dapat bangun. Dia telepon mbok Nah untuk mengantarkan makanannya ke guest house. Dan dia juga meminta untuk dibuatkan susu telor madu, untuk memulihkan tenaga.
Mbok Nah merasa heran, karena tidak biasanya Arini minta untuk dilayani. Biasanya dia melayani dirinya sendiri. Pernah mbok Nah akan melayani Arini, tapi Arini menolaknya. Arini bilang, selama kuat dia akan melayani dirinya sendiri.
Setelah mbok Nah masuk ke guest house, baru dia tahu kondisi Arini. Dia pucat, panas,dan lemah. Mbok Nah menyarankan untuk pergi ke dokter, tapi Arini tidak mau. Dia hanya ingin makan yang banyak dan minum susu setelah itu tidur. Karena hanya istirahat yang diinginkan saat ini. Arini meminta mbok Nah untuk tidak datang ke guest house kalau tidak dipanggil. Arini tidur dari siang sampai hampir siang keesokan harinya.
.......................................................................................................................................
Jam delapan malam, Ryan datang. Dilihatnya lampu guest house sudah padam. Mobil Arini terparkir di garasi. Dilihatnya mobil dan garasi bersih. Hal ini mengindikasikan kalau mobil sudah terparkir lama di garasi. Berarti Arini juga di rumah seharian ini. Ryan merasa heran karena tidak biasanya lampu guest house sudah padam pada jam 8 malam.
Keesokan harinya saat sarapan, Ryan makan dengan heran juga. Karena dia sarapan jam 8, dilihatnya masih terdapat dua piring yang belum terpakai. Berarti Arini belum sarapan. Biasanya Arini menemani bapaknya sarapan jam 7 setelah bapak jalan-jalan. Ryan berangkat ke kantor setelah itu.
........................................................................................................................................
Arini bangun jam 10 dengan wajah dan pikiran segar. Dia Langsung mandi dan sarapan. Mbok Nah gembira melihat Arini sudah seperti biasanya. Setelah itu Arini mengantarkan makan siang Ryan ke kantornya.
Dari kantor Ryan, Arini menuju perajin keramik dan furniturenya. Banyak sekali yang dia pesan untuk proyeknya bulan depan di Surabaya. Saat hampir magrib, Arini pergi ke penjahit baju langganannya untuk fitting beberapa baju yang dipesannya. Arini mendesain sendiri baju dan kainnya. Arini juga sedang belajar untuk memanfaatkan sisa-sisa perca menjadi sesuatu yang menarik sebagai bagian dari desain interior.
Arini sampai rumah jam 10 malam. Dilihatnya mobil Ryan sudah terparkir di garasi. Langsung menuju dapur. Dia tanya ke mbok Nah apakah Ryan sudah makan malam. Dan mbok Nah bilang sudah, tetapi meja makan belum dibersihkan karena Arini belum makan malam.
Arini minta mbok Nah membersihkan meja karena dia akan makan di dapur saja. Dia ingin masak cah sawi daging. Arini makan malam dengan nasi lauk cah sawi daging di dapur.
.....................................................................................................................................
Ketika ob membawa nampan makan siangnya, Ryan bertanya siapa yang membawa makan siang itu. Ob menjawab kalau Arini yang mmbawa dan mempersiapkan sendiri makan siang di kantornya. Ryan langsung bertanya, dimana Arini sekarang. Ob menjawab kalau baru saja Arini pergi.
Jam tujuh Ryan sudah pulang ke rumah. Sebetulnya Luisa tadi menelepon untuk minta ditemani jalan-jalan di mall. Tetapi dia lagi malas keluar. Ryan ingin segera pulang ke rumah. Dilihatnya lampu luar guest house belum menyala dan mobil Arini tidak ada di garasi. Berarti Arini belum pulang. Ryan makan malam sendiri.
Jam 10 didengarnya mobil Arini datang. Dan 10 menit kemudian mbok Nah datang untuk membersihkan meja. Ryan melarang karena Arini belum makan. Mbok Nah bilang kalau Arini makan di dapur. Ryan bertanya mengapa makan di dapur. Mbok Nah jawab karena Arini ingin memasak sendiri masakan kesukaannya dan langsung memakannya.
......................................................................................................................................
Ketika sarapan pagi jam 8, Ryan melihat Arini sedang berenang. Dilihatnya 2 piring masih menelungkup. Ryan sarapan sendiri seperti biasanya. 30 menit kemudian Ryan berangkat ke kantor. Dan dia sudah tidak melihat Arini di kolam renang.
Begitulah setiap hari selama pak Rasyid di Kalimantan. Arini selalu berusaha tidak masuk ke rumah induk apabila Ryan di rumah. Dan Ryan selalu penasaran untuk selalu tahu keberadaan Arini. Karena dia merasa tidak pernah bertemu langsung walaupun tinggal satu rumah.
........................................................................................................................................
Pada hari kelima, Arini bangun jam 5. setelah olah raga dan mandi dia meneruskan desain interior hotel temannya di Surabaya yang akan dikerjakan bulan depan. Pagi itu Arini mendapat ide tentang penempatan lukisan di lobby dan suite room. Jam 7.50 dia sudah tidak tertahan laparnya. Dia baru ingat, kalau kemaren malam tidak makan. Karena datang jam 9 langsung mandi dan tidur.
Saat Arini sarapan, Ryan datang ke meja makan.
Arini : selamat pagi
Ryan : Pagi.
Suasana sunyi. diam. Hanya terdengar suara sendok. Arini menyelesaikan sarapan secepat mungkin agar terhindar dari suasana tidak enak tersebut. Ketika Arini akan beranjak dari tempat duduknya, Ryan berkata,
Ryan : mengapa tidak pernah makan di meja makan? Menghindar dari saya atau takut?
Arini : tidak ada alasan bagi saya untuk menghindar atau takut
Ryan : terus...
Arini : tidak terus tapi berhenti (sambil tersenyum)
Wajah Ryan melunak
Ryan : maafkan aku atas kekasaranku selama ini
Arini : tidak ada yang perlu dimaafkan. Maafkan saya juga kalau tidak dapat menyediakan kopi dan capucino di rumah maupun di kantor. Kalau masih menginginkan dapat beli sendiri di cafe atau supermarket. Jadi kalau nanti anda sakit lambung lagi, paling tidak saya dapat menenangkan diri sendiri kalau bukan makanan atau minuman yang saya sediakan yang menyebabkan itu. Tapi jangan kuatir, kalau di rumah sakit saya akan ikut merawat.
Ryan : bisa tidak memanggil saya anda?
Arini : bagaiman memanggil yang sopan?
Ryan : panggil saja Ryan
Arini : maaf, tidak bisa
Ryan : mengapa?
Arini : tidak sopan
Ryan : kalau mas?
Arini : susah
Ryan : apanya yang susah
Arini : ya susah aja
Ryan : terserah kamulah mau panggil aku apa. Aku berangkat dulu ke kantor.
Arini : ya, hati-hati
Ryan tersentak mendengar perkataan Arini. Dia begitu tersentuh. Dari kata-kata sederhana itu dia dapat menangkap kepedulian yang sangat besar dari Arini untuknya.
Ryan masuk ke kamarnya untuk mengambil tas. Saat keluar dilihatnya arini sedang membersihkan meja, Ryan tersenyum ketika mata mereka beradu. Arini tersenyum pula saat melihatnya.
...................................................................................................................................
Ryan selalu teringat dengan senyum manis Arini selama menyetir mobilnya. Sesampai di kantor, dia berpesan ke sekretarisnya, kalau Arini datang membawa makan siang, tolong untuk memberitahunya. Dan perintahkan ob untuk tidak di dapur selama Arini mempersiapkan makan siang.
Jam 12.05 sekretarisnya menelepon, kalau Arini sedang menuju dapur untuk mempersiapkan makan siang. Ryan menyusul ke dapur dan menyapa Arini. Selagi Arini mempersiapkan di piring, Ryan mengambil piring sendok garpu dan gelas kosong. Setelah itu dia mendahului pergi ke ruangannya.
Arini datang mengetuk dan membuka pintu.
Arini : siang. Maaf ob tidak berada di dapur. Jadi saya antarkan
Ryan : siang juga. Letakkan di meja bulat itu.
Arini : tidak di meja biasanya?
Ryan : tidak. Disitu saja
Di meja bulat sudah tersedia dua kursi dan piring sendok garpu serta gelas yang diambil Ryan sendiri di dapur.
Ryan : duduklah. Ayo kita makan bareng makanan ini
Arini : hah..
Ryan : kenapa. Kamu kasih racun yo, sehingga kamu nggak mau makan makanan ini
Arini : bukan. Makanannya bersih kok. Tapi heran aja
Ryan : kenapa heran. Ayo makan. Mau nasi seberapa.
Arini : jangan banyak-banyak. Tadi khan Cuma bawa satu porsi untuk kamu.
Ryan : alhamdulillah
Arini : Kenapa?
Ryan : kamu sudah bisa berkamu denganku
Arini : maaf
Ryan : ndak pa pa. Aku suka kok
Makan siang terjadi dalam suasana penuh keakraban. Desertnya puding dengan es krim. Ketika makan es krim, Arini berlepotan. Ryan berdiri dan mengambil tisu di mejanya. Diusapnya lembut bibir Arini dengan tisu.
Ryan : maaf. Berlepotan
Wajah Arini merah karena malu.
Ryan : terimakasih sudah menemaniku makan siang. Mau kemana setelah ini?
Arini : akan ke perajin keramik untuk memberikan desain.
Ryan : dimana?
Arini : di Bogor
Ryan : hah .. Bogor? Dengan siapa?
Arini : seperti biasanya. Sendiri
Ryan : gila kamu. Langsung pulang khan?
Arini : ya iyalah. Kalau nggak pulang mo nginep dimana.
Ryan : tak antar ya
Arini : please deh. Seperti biasalah. Aku khan biasanya juga sendiri urus seperti ini.
Ryan : tapi khan selama ini aku nggak tahu. Setelah tahu aku jadi khawatir.
Arini : tenang. Aku khan udah biasa urus begini sendiri. Ok
Ryan : ok. Hati-hati ya. Kalau ada apa-apa telepon ya!
Arini : telpon? Kemana? Ke rumah?
Ryan : bukan. Ke hpku
Arini : maaf, aku belum punya nomernya
Ryan : aduh, lupa aku. Aku khan juga belum mempunyai nomermu.
Mereka tertawa bersama dan saling menukar nomor hp.
...................................................................................................................................
DICERITSKSN bagaimana paniknya Ryan ketika jam 9 Arini belum datang. Padahal Luisa sedang menginap di rumah Ryan. Sehingga Luisa cemburu
Jam 8 malam Ryan sudah datang. Dilihatnya lampu guest house belum menyala dan mobil Arini tidak ada di garasi. 30 menit kemudian Luisa datang. Ryan sedang mandi saat Luisa datang. Luisa langsung masuk ke kamar Ryan. Mereka makan bersama. Ryan makan dengan gelisah karena memikirkan Arini belum datang. Luisa berusaha mencairkan suasana yang dingin.
Jam 21.30 mbok Nah membereskan meja makan.
Ryan : jangan dibereskan. Arini belum makan
Mbok Nah: kata non Arini, kalau dia belum datang sampai jam 9 malam, tolong dibersihkan saja meja makannya kalau tuan sudah selesai. Tidak usah menunggu non Arini makan.
Ryan : ya sudah
..................................................................................................................................
Jam 10 Arini belum datang. Ryan mondar-mandir sambil menelepon. Tetapi Arini tidak mengangkat teleponnya. Sepuluh menit kemudian Arini datang. Ryan langsung marah ke Arini,
Ryan : mengapa kamu tidak mengangkat telepon?
Arini : maaf. Saya mendengar panggilan itu. Tetapi saya tidak pernah mengangkat telepon saat mengemudi. Mari. Selamat malam Luisa.
Luisa : Malam
Ryan : Sudah makan?
Arini : terimakasih
Arini masuk ke dapur
......................................................................................................................................
Luisa dan Ryan kembali ke ruang tengah. Sambil duduk berdampingan menonton tv
Luisa : kenapa kamu marah sama Arini?
Ryan : sebel aja. Ditelepon kok tidak diangkat. Dia gak tahu apa, kalau aku khawatir.
Luisa : mengapa khawatir?
Ryan : ini khan sudah malam. Belum datang. Ditelepon tidak diangkat
Luisa : aneh
Ryan : kamu yang aneh.
Luisa : Ada apa dengan kamu?
Ryan : ada apa? Tidak ada apa-apa.
Luisa : sepertinya kamu khawatir banget
Ryan : ya, aku khawatir banget
Luisa : (menghela napas panjang) sepertinya kamu sudah jatuh cinta
Ryan menoleh kaget ke Luisa
........................................................................................................................................
Di dapur Arini tidak menemukan mbok Nah. Mungkin sudah tidur. Karena sudah malas makan, Arini hanya makan apel dan membuat segelas susu panas. Sambil membawa kue, Arini kembali ke kamarnya.
Setelah mandi, Arini teringat dengan contoh kayu, keramik, dan kain di bagasi mobilnya. Diturunkan semua contoh itu dari mobilnya. Sambil menggambar di atas kertas, Arini melihat televisi.
...................................................................................................................................
Luisa sudah tidur di kamar Ryan. Ryan tidak dapat tidur. Dia pergi ke ruang kerja ayahnya. Diambil sebuah buku dan berusaha untuk membacanya. Akan tetapi dia tidak bisa berkonsentrasi. Dibukanya komputer. Ryan browsing sambil membaca email. Tidak terasa sudah jam 1 dini hari. Dimatikannya komputer. Dia keluar di dekat kolam renang. Dilihatnya lampu guest house masih menyala. Ryan mengetuk pintu guest house.
Ryan : (knok...knok...knok..) Arini, ini aku
Arini : (membuka pintu) silakan masuk
Ryan : masih sibuk
Arini : tidak juga. Mumpung lagi punya mood. Ada perlu?
Ryan : maaf. Tadi aku marah-marah sama kamu
Arini : ndak apa-apa kok. Lumayan. Obat diet
Ryan : kok obat diet
Arini : gimana tidak menjadi obat diet. Aku langsung kenyang. Padahal tadi lapar banget. Lumayan khan. Jadi obat diet
Ryan : jadi belum tidur sampe jam segini karena lapar?
Arini : tidak juga. Karena emang belum ngantuk. Boleh aku tahu mengapa tadi marah banget. Bener-bener bikin aku kenyang dan tidak mengantuk karena semprotanmu tadi.
Ryan : tahu nggak sih kamu itu. Kalau aku sangat khawatir. Udah malam. Telepon ndak diangkat.
Arini : mengapa harus khawatir. Aku sudah biasa seperti itu. Jam berapapun pasti pulang ke rumah.
Ryan : tetapi aku khawatir
Arini : sudahlah. Aku khan sudah selamat sampai rumah.
Ryan : Don’t do it again
Arini : Which’s one?
Ryan : both. Late back home and cannot be reached by phone
Arini : why?
Ryan : no special reason
Arini hanya dapat tersenyum dan diam saja.
Ryan : oke. Aku balik ya. Good night and have nice dream
Arini : you too.
Ryan keluar dari guest house dan Arini menutup pintunya.
………………………………………………………………………………………..
Sejak saat itu Ryan sudah dapat menerima keberadaan Arini di rumahnya. Ketika pak Rasyid datang dari Kalimantan, beliau dapat melihat perubahan yang terjadi pada anaknya. Sekarang Ryan mau sarapan dan makan malam bersama. Terlihat juga Ryan bersikap manis pada Arini.
Arini sedang sibuk untuk mempersiapkan segala sesuatunya yang akan dikerjakan saat di Surabaya minggu depan. Dia sudah mengirimkan keramik untuk interior hotel, mengepak lukisan dari kain perca, serta sedang merancang furniture, peralatan makan, serta hiasan perak. Rencananya dia akan pergi ke Surabaya selama 1 minggu. Sebelumnya dia mampir dulu ke Kasongan untuk pesan hiasan perak, dan ke Jogjakarta untuk pesan peralatan makan untuk tamu hotel dan furniture yang akan diletakkan di lobby dan suite room.
.....................................................................................................................................
Arini sudah mempersiapkan semua urusannya di rumah pada mbok Nah. Dan urusan yayasan pendidikan dapat dilakukan dari Surabaya.
Saat makan malam sebelum Arini berangkat ke Jogjakarta. Jam 7 Ryan sudah pulang dari kantor. Pak Rasyid, Ryan, dan Arini makan malam bersama.
Arini : seberapa nasinya pak?
Pak Rasyid : sedikit saja. Sama sayur itu aja.
Arini : lauknya pak?
Pak Rasyid : ndak usah. Nanti tak ambil sendiri.
Arini : mana piringnya Ryan
Ryan : terimakasih. Aku tak ambil sendiri saja
Pak Rasyid : kamu besok berangkat jam berapa?
Arini : pesawatnya jam 11. saya berangkat dari rumah jam 8. boleh saya pinjam pak Sapto untuk antar saya pak? (Arini bertanya ke pak Rasyid)
Ryan : aku besok yang antar kamu ke bandara
Arini : jangan. Ndak perlu. Biar pak Sapto aja yang antar
Pak Rasyid : besok aku juga berangkat setelah sarapan ke Depok untuk nemuin temanku. Kamu biar diantar Ryan aja ya Arini. Maaf ya
Arini : ndak pa pa pak. Biar saya nanti naik taxi saja kalau begitu.
Ryan : ndak usah naik taxi. Besok aku yang antar. Berapa hari kamu pergi?
Arini : di Jogja 2 ato 3 hari. Sedangkan di Surabaya minimal seminggu. Tapi bisa-bisa sampai satu bulan.
Ryan : lama banget.
Pak Rasyid : kenapa? Apa kamu nanti bakal kangen sama Arini kalau dia pergi lama?
Ryan : (sambil tersipu) ya bukan begitu
Pak Rasyid : terus kenapa?
Ryan : ya... ndak pa pa.
Arini : bapak pintar menggoda juga
Ryan : itulah bakat terpendam papa. Suka ledekin orang
Pak Rasyid : aku hanya ledekin orang yang kucintai dan pada saat yang tepat
......................................................................................................................................
Arini tidak pas hatinya kalau ke bandara diantar Ryan. Setelah sarapan dipanggilnya taxi. Pak Rasyid sudah pergi ke Depok dengan pak Sapto setelah sarapan. 10 menit kemudian taxi datang. Arini memasukkan barang-barangnya ke bagasi taxi. Kemudian dia ke kamar Ryan untuk pamit.
Arini : (knok knok)
Ryan : (membuka pintu) sudah siap. Sebentar ya (sambil balik dan mengambil tas)
Arini : tidak usah diantar. Aku sudah panggil taxi. Barang-barangku sudah ditaxi
Ryan : apa?
Sambil menatap tajam Arini. Dia banting pintu kamarnya dan langsung pergi ke depan. Ryan menghampiri sopir taxi.
Ryan : maaf pak ndak jadi. Tolong barang-barang ini dipindah ke mobil itu. Dan ini uang ganti ruginya(sambil menyodorkan uang 50 ribu)
Sopir taxi : baik pak. Terimakasih
Taxi pergi setelah barang Arini dipindahkan ke mobil Ryan.
Ryan : masuk (sambil membukakan pintu mobil untuk Arini)
Arini masuk ke mobil. Kemudian mereka pergi bersama ke bandara.
......................................................................................................................................
Ada seperempat jam mereka berdua sibuk dengan pikirannya masing-masing. Ryan masih berusaha menenangkan dirinya yang sedang marah, sedangkan Arini melihatnya sambil ketakutan.
Ryan : tahu gak sih kamu kalo aku marah banget. Mengapa panggil taxi? Aku kemaren kan sudah bilang akan antar kamu.
Arini : ngapain marah banget sih. Aku kan gak mau ngrepotin kamu, maka aku panggil taxi.
Ryan : siapa yang direpotin.. sebel aku
Arini hanya diam saja. Setelah 5 menit.
Ryan : kok diam saja
Arini hanya menoleh dan menghela napas panjang. Setelah itu merilekkan badan serta menutup matanya.
Ryan : jangan gitu dong. Marah ya
Arini : (sambil masih tetap memejamkan matanya) aku tidak suka bertengkar apalagi di pagi hari. Saat kamu marah seperti tadi, aku selalu kehilangan kata-kata
Ryan : maaf.
Arini : ndak pa pa. Aku juga minta maaf membuatmu marah tadi.
Ryan : (sambil tersenyum menggoda) boleh marahnya saat kapan?
Arini : kalau bisa jangan marah ya. Aku takut
Ryan : kenapa takut?
Arini : karena sejak awal aku kenal kamu, selalu ketakutan
Ryan langsung mengerem dan meminggirkan mobilnya. Saat itu mereka sudah sampai di tol bandara. Dia keluar dan membuka pintu samping tempat duduk Arini. Kemudian sambil berlutut dia menangis. dan diraihnya tangan Arini.
Ryan : dari lubuk hatiku yang paling dalam aku menyesal telah menyebabkan suamimu meninggal. Kejadian itu karena kecerobohanku. Itulah kejadian yang paling aku sesali dalam hidupku. Maukah kamu memaafkan aku, Arini?
Arini kaget. Kemudian dia berdiri.
Arini : sudahlah Ryan. Aku sudah memaafkan sejak lama. Umur adalah takdir. Dan aku ikhlas menerimanya. Heh.. jangan nangis gitu dong. (sambil mengusap air mata Ryan) Jelek. Heh.... jam berapa ini? Aku telat lho.
Ryan mencium tangan Arini. Mereka melanjutkan perjalanan. Saat masuk gerbang bandara
Ryan : terminal berapa Arini?
Arini : 1A
Ryan : hah... 1A. Are you serious? Mengapa pakai low cost carrier? Setelah ini jangan naik dari sini? Ok?
Arini : mulai deh.. marah-marah. Ngatur. Nggak boleh ini nggak boleh itu.
Ryan : bukannya aku mau marah lagi atau sok ngatur. Tapi aku khawatir. Saat dari Jogja ke Surabaya jangan naik low cost carrier ya.
Arini : kenapa. Khan murah. Bonus selamat lagi
Ryan : jangan main-main kamu. Ini serius.
Arini : emangnya aku hidup kurang serius apa?
Ryan : pokoknya sampai sana harus telepon. Kalau kelamaan aku yang akan telepon.
Arini : sudahlah. Tenang aja. Aku berangkat ya
Ryan : hati-hati ya. Jangan lupa selalu telepon
.....................................................................................................................................
Ternyata Ryan yang sering telepon. Dia bisa telepon berjam-jam kalau malam. Sampai Arini mengantuk dan tertidur, Ryan masih cerita di ujung telepon. Sadar kalau tidak ada respon, baru Ryan mematikan hpnya.
......................................................................................................................................
cerita tentang kegiatan Arini selama di Surabaya
.......................................................................................................................................
Cerita bagaimana gundahnya Ryan selama Arini pergi.
Subscribe to:
Posts (Atom)